Advertisement

Rektor UII: Nabi Ibrahim Peduli dengan Masa Depan Keturunannya

Newswire
Minggu, 11 Agustus 2019 - 10:37 WIB
Bhekti Suryani
Rektor UII: Nabi Ibrahim Peduli dengan Masa Depan Keturunannya Rektor UII Fathul Wahid - UII

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Nabi Ibrahim selayaknya menjadi teladan bagi umat manusia. Hal itu disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid pada perayaan Iduladha.

Fathul Wahid mengajak masyarakat meneladani Nabi Ibrahim dengan berpikir jangka panjang untuk kepentingan masa depan keturunan mereka dalam berbagai aspek.

Advertisement

"Nabi Ibrahim sangat peduli dengan masa depan keturunannya baik dari aspek keimanan dan kesejahteraan," kata Fathul Wahid dalam khutbahnya seusai Shalat Idulddha di Alun-Alun Utara, Jogja, Minggu (11/8/2019).

Dalam konteks saat ini, menurut Fathul, teladan dari Nabi Ibrahim antara lain dapat diterapkan dalam pembangunan, pengelolaan lingkungan, hingga merawat persatuan bangsa.

"Kita tidak serius dalam membangun bangsa akan berdampak pada keturunan kita. Kita tidak serius mengelola lingkungan akan berdampak pada keturunan kita. Kita tidak serius memelihara persatuan juga berdampak pada keturunan kita," kata dia.

Nabi Ibrahim, kata Fathul, juga memberikan teladan untuk menghormati orang tua serta mendoakannya. Di sisi lain nabi berjuluk "bapak para nabi" itu juga sangat menghormati serta mau mendengarkan pendapat anaknya. "Saat diperintah menyembelih Nabi Ismail. Nabi Ibrahim bahkan bertanya kepada Nabi Ismail tentang pendapatnya. Sangat demokratis," kata dia.

Sementara itu, Fathul juga mengajak masyarakat merefleksikan kemerdekaan yang hampir bersamaan dengan Iduladha. Menurutnya, kemerdekaan yang telah diraih pendahulu bangsa dengan air mata, darah, dan nyawa, harus bisa terus diperbarui dalam konteks mengisi kehidupan.

Sebagai muslim, ia mengajak selalu bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Menurutnya, tanpa rahmat dari Tuhan, kemerdekaan akan sulit diraih hingga saat ini.

"Mudah-mudahan kemerdekaan ini menjadi rahmat, bukan menjadi azab bagi negara atau bangsa," kata Fathul Wahid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement