Advertisement

Calon Haji Indonesia Curhat Tak Suka Makan Roti, Butuhnya Nasi

Newswire
Jum'at, 02 Agustus 2019 - 04:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Calon Haji Indonesia Curhat Tak Suka Makan Roti, Butuhnya Nasi Jamaah haji melakukan shalat Jumat di Masjidil Haram dibawah suhu lebih dari 40 derajat celcius di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (12/7/2019). Jamaah mulai berdatangan dari berbagai negara untuk melaksanakan ibadah Haji 1440 Hijriah. - ANTARA FOTO/Hanni Sofia

Advertisement

Harianjogja.com, MEKKAH--Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin mendapat curhatan hati (curhat) dari sejumlah calon haji dari Embarkasi Solo (SOC) Jawa Tengah  bahwa mereka tak suka sarapan roti tetapi lebih memilih untuk makan nasi di pagi hari.

“Sejauh ini memang makan yang didistribusikan kepada jamaah untuk makan siang dan makan malam. Sementara untuk makan pagi kita siapkan roti dengan perlengkapan untuk membuat teh dan membuat kopi begitu selama di Mekkah,” kata Amirul Hajj yang juga Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin setelah meninjau pondokan jamaah di wilayah Jarwal, Mekkah, Kamis (1/8/2019).

Advertisement

Pada saat peninjauan, Menag masuk ke kamar jamaah dan berdialog dengan calhaj yang menghuni kamar tersebut. Ia bertanya soal layanan hotel, air minum, hingga toilet, kemudian konsumsi yang didapatkan jamaah.

Ketika itu, sejumlah calhaj menyampaikan keinginan mereka untuk bisa mendapatkan sarapan berupa nasi bukan roti.

“Jadi memang ada masukan dari jamaah bagaimana kalau makan sehari tiga kali tentu ini akan menjadi perhatian kita. Tapi problemnya pada distribusinya untuk menu roti itu kan kita distribusikan pada saat makan malam,” katanya.

Menag Lukman Hakim mengatakan selama ini perusahaan katering yang menjadi rekanan di Arab Saudi kerap kali kesulitan dalam soal distribusi makanan kepada jamaah.

“Kalau harus ada makan pagi itu berarti setiap perusahaan katering harus mendistribusikan tiga kali dalam sehari sesuatu yang memang tidak mudah, mengingat kondisi kota Mekkah sangat padat khususnya hari-hari menjelang wukuf. Ini tentu menjadi masukan yang harus dipertimbangkan,” katanya.

Oleh karena itu, Menag berharap jamaah dapat memahami keterbatasan tersebut dan pihaknya akan menjadikan masukan tersebut sebagai evaluasi agar ke depan pelayanan dalam penyelenggaraan haji dapat lebih dioptimalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement