Advertisement
Siap Merapat ke Jokowi, Demokrat Klaim Bukan Partai Peminta Jabatan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Demokrat diyakini bakal merapat ke koalisi pemerintah. Partai ini mengklaim tak mengincar jabatan.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didi Irawadi mengatakan partainya siap bergabung ke dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Namun, Didi mengklaim Demokrat bukanlah partai yang akan meminta-minta jatah kursi menteri.
Advertisement
Hal itu diungkapkan Didi dalam diskusi bertajuk 'Periode ke-2 Jokowi: Merangkai Gerbong Pendukung vs Menata Barisan Oposisi' di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019).
Didi mengatakan Demokrat siap bergabung jika memang diperlukan dan sesuai dengan visi dan misinya.
"Yang pasti kami konsisten bukan partai yang apa ya, yang pasti jabatan-jabatan apapun itu enggak boleh meminta-minta kita, ada harga diri ada gengsi yang pasti harus cocok dengan prinsip mau programnya partai Demokrat kalau memang diajak bersama diajak dalam koalisi. Ini harus jelas dengan program dan visi misi partai Demokrat," kata Didi.
Didi menuturkan Demokrat memiliki 14 program pro rakyat. Program tersebut akan terus diperjuangkan baik ketika Demokrat ada di dalam pemerintahan ataupun di luar pemerintahan.
"Partai Demokrat itu punya 14 progam pro rakyat yang memang sangat diperlukan ke depan siapapun yang bersama dengan kami baik di dalam ataupun di luar pemerintahan harus jelas bahwa 14 progam partai Demokrat ini bisa beririsan dengan pihak-pihak yang siap bersama dengan kami," ujarnya.
Didi pun menepis adanya anggapan pertemuan antara Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dengan Presiden Jokowi pasca Pilpres 2019 sebagai manuver politik.
Dia mengklaim pertemuan antara AHY atas undangan Jokowi dalam rangka meredakan situasi politik yang sempat memanas saat Pilres 2019.
"Saya kira langkah itu lah yang dilakukan oleh mas AHY yang harus dibaca demikian. Jadi sama sekali tidak ada yang namanya manuver manuver apalagi yang namanya bicara kursi menteri jauh banget, saya kira masih jauh. Jadi kita sama sekali tidak ke sana," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Nelayan Sadeng Gunungkidul Impor Es untuk Pembekuan Ikan dari Pacitan Jawa Timur
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement