Advertisement
Siswa dan Orang Tua Keracunan, Diduga karena Lemper

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Diduga karena menyantap lemper, sekitar 40 siswa sekolah dasar di daerah Kebayoran Baru dan orang tua mengalami keracunan. Peristiwa tersebut terjadi dalam sebuah acara di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tunas Muda, Keramat Pela, Jakarta Selatan.
"Benar itu, cuma sekarang lagi kami periksa. Ada sekitar 40 orang katanya. Meski sudah pulang semuanya, tinggal 1-2 orang saja," ujar Kanit Reskim Polsek Kebayoran Baru Wahyu Sosiawan, Rabu (17/7/2019) malam.
Advertisement
Berdasarkan laporan awal oleh Polsek Kebayoran Baru, diduga keracunan makanan yang menimpa siswa dan wali murid disebabkan oleh lemper yang dihidangkan dalam acara yang diadakan di RPTRA Tunas Muda
Menurut Iin, salah satu korban, kejadian itu bermula saat rombongan anak-anak kelas satu Sekolah Dasar Negeri 09 Keramat Pela datang ke RPTRA Tunas Muda untuk kegiatan bercerita dan penyuluhan parenting yang digelar Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Selatan di Kebayoran Baru pada Selasa (16/7/2019).
"Saat itu saya kerja, jadi tidak ada di tempat sana. Hanya kata adik saya memang sekolah suruh ke sana. Sekitar jam 12 pulang dari RPTRA, masih ada sisa snack, anak saya makan juga lempernya," ujarnya, ketika ditemui di RS Muhammadiyah Kebayoran Baru pada Rabu malam.
Menurut Iin, dia langsung membawa anaknya yang baru berusia dua tahun serta adiknya ke rumah sakit pada sore hari, setelah grup percakapan orang tua SD tersebut menanyakan kabar bahwa beberapa orang tua dan murid mengalami muntah-muntah dan buang air besar tidak berhenti.
"Untung anak saya yang besar tidak makan. Kondisi anak saya yang kecil sekarang sudah lumayan. Setahu saya beberapa yang dirawat juga sudah pulang," ujar Iin.
Hal yang sama dituturkan oleh Safitri, orang tua murid yang ikut menikmati lemper di acara tersebut dan harus dirawat sejak Selasa siang.
"Aku makan lempernya, anakku makan brownies. Tapi memang lemper itu tidak bau dan berlendir, tapi rasanya agak aneh dan lain dari yang biasanya. Aku pikir ini mungkin lebih enaknya," kata Safitri yang sampai saat ini masih dirawat di RS Gandaria, Jakarta Selatan.
Menurut Safitri, pihak penyelenggara dan kelurahan sudah menjenguknya di rumah sakit.
"Kita juga tidak tahu kalau akan terjadi musibah seperti ini. Ini namanya tragedi lemper di hari Selasa," ujar Safitri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement