Advertisement

Siswa dan Orang Tua Keracunan, Diduga karena Lemper

Newswire
Rabu, 17 Juli 2019 - 22:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Siswa dan Orang Tua Keracunan, Diduga karena Lemper Ilustrasi keracunan - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Diduga karena menyantap lemper, sekitar 40 siswa sekolah dasar di daerah Kebayoran Baru dan orang tua mengalami keracunan. Peristiwa tersebut terjadi dalam sebuah acara di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tunas Muda, Keramat Pela, Jakarta Selatan.

"Benar itu, cuma sekarang lagi kami periksa. Ada sekitar 40 orang katanya. Meski sudah pulang semuanya, tinggal 1-2 orang saja," ujar Kanit Reskim Polsek Kebayoran Baru Wahyu Sosiawan, Rabu (17/7/2019) malam.

Advertisement

Berdasarkan laporan awal oleh Polsek Kebayoran Baru, diduga keracunan makanan yang menimpa siswa dan wali murid disebabkan oleh lemper yang dihidangkan dalam acara yang diadakan di RPTRA Tunas Muda

Menurut Iin, salah satu korban, kejadian itu bermula saat rombongan anak-anak kelas satu Sekolah Dasar Negeri 09 Keramat Pela datang ke RPTRA Tunas Muda untuk kegiatan bercerita dan penyuluhan parenting yang digelar Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Selatan di Kebayoran Baru pada Selasa (16/7/2019).

"Saat itu saya kerja, jadi tidak ada di tempat sana. Hanya kata adik saya memang sekolah suruh ke sana. Sekitar jam 12 pulang dari RPTRA, masih ada sisa snack, anak saya makan juga lempernya," ujarnya, ketika ditemui di RS Muhammadiyah Kebayoran Baru pada Rabu malam.

Menurut Iin, dia langsung membawa anaknya yang baru berusia dua tahun serta adiknya ke rumah sakit pada sore hari, setelah grup percakapan orang tua SD tersebut menanyakan kabar bahwa beberapa orang tua dan murid mengalami muntah-muntah dan buang air besar tidak berhenti.

"Untung anak saya yang besar tidak makan. Kondisi anak saya yang kecil sekarang sudah lumayan. Setahu saya beberapa yang dirawat juga sudah pulang," ujar Iin.

Hal yang sama dituturkan oleh Safitri, orang tua murid yang ikut menikmati lemper di acara tersebut dan harus dirawat sejak Selasa siang.

"Aku makan lempernya, anakku makan brownies. Tapi memang lemper itu tidak bau dan berlendir, tapi rasanya agak aneh dan lain dari yang biasanya. Aku pikir ini mungkin lebih enaknya," kata Safitri yang sampai saat ini masih dirawat di RS Gandaria, Jakarta Selatan.

Menurut Safitri, pihak penyelenggara dan kelurahan sudah menjenguknya di rumah sakit.

"Kita juga tidak tahu kalau akan terjadi musibah seperti ini. Ini namanya tragedi lemper di hari Selasa," ujar Safitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Akhirnya DPUP-ESDM DIY Mulai Sosialisasi Normalisasi Tanjakan Clongop Pekan Depan

Gunungkidul
| Jum'at, 19 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement