Advertisement
Pelaku Tabrak Lari Flyover Manahan Belum Tertangkap, Warganet: Lebih Mudah Tangkap Teroris
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO--Peristiwa tabrak lari di flyover Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) yang memakan satu korban tabrak lari terhitung sudah dua pekan berlalu.Peristiwa tersebut menewaskan pengendara motor bernama Retnoningtri, 54, warga Slembaran, Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Solo.
Meski sudah dua pekan berlalu, pengemudi mobil yang kabur setelah menabrak Retnoningtri belum kunjung tertangkap. Padahal, polisi mengklaim sudah mengantongi pelat nomor mobil yang menabrak Retnoningtri.
Advertisement
Kanitlaka Satlantas Polresta Solo, Iptu Bambang Subekti, mewakili Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Busroni, Sabtu (13/7/2019), mengatakan pelaku belum menyerahkan diri atau belum ada iktikad baik mempertanggung jawabkan perbuatannya. Padahal, aparat Polresta Solo menjamin penuh keamanan terhadap pelaku tabrak lari.
Meski sudah mengantongi pelat nomor mobil pelaku tabrak lari flyover Manahan, Solo, polisi yang mengaku sudah memantau bengkel mobil se-Soloraya masih belum mampu menemukannya. Hal itu tak pelak membuat warganet merasa heran.
Rasa heran warganet atas belum tertangkapnya pelaku tabrak lari flyover Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) itu disampaikan melalui kolom komentar salah satu berita yang diunggah di halaman Facebook milik Solopos.com, Minggu (15/7/2019).
Mereka heran pelaku bisa bersembunyi dari pengejaran polisi. Padahal menurut mereka, teroris yang memiliki jaringan luas bisa lekas tertangkap oleh aparat.
"Emang mobil yang nabrak ga ada pelat nomer kendaraan ya? Kok sampai sekarang ngga ketemu, atau jangan-jangan sudah ketemu tapi 'mungkin orang spesial' ya, ayo semangat pak polisi jangan pandang siapa dia tapi lihat lah apa yang sudah dilakukan olehnya," tulis pengguna akun Facebook Supriyadi.
"Nomer pelatnya mosok enggak kelihatan," imbuh pengguna akun Facebook Muhammad Bilal Nayla Azzahra.
"Lebih mudah nangkap teroris kayaknya," ungkap pengguna akun Facebook Giyo Bares.
Meski begitu, warganet juga memberikan semangat kepada aparat agar pelaku tabrak lari di flyover Manahan, Kota Solo lekas diciduk. "Ayo pak polisi, buktikan kehebatan para penyelidik Polri. Rekaman CCTV sudah ada, identifikasi kendaraan dan pemiliknya seharusnya mudah dong," tulis pengguna akun Facebook Moehhamad Chairudin.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, mobil yang menabrak Retnoningtri hingga tewas adalah Toyota Yaris berwarna perak. Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Busroni, sudah mengetahui identitas yang mengarah ke pelaku tabrak lagi. Ia mengatakan dalam waktu tidak lama lagi pelaku akan tertangkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement