Advertisement
Hari Purbakala, Siswa Ini lakukan Aksi Bersih-Bersih Candi. Apa Aksimu?

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG--Dalam rangka peringatan Hari Purbakala ke-106, ratusan pelajar dan massa dari komunitas peduli kelestarian cagar budaya membersihkan batu Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dari lumut dan kotoran lain, Jumat (14/6/2019).
Para pelajar dan sejumlah komunitas itu membersihkan batuan candi itu dengan menggunakan alat sederhana seperti sapu lidi dan kuas agar tidak merusak batuan candi. Sebelum melakukan pembersiahan candi, mereka diberi penjelasan oleh petugas Balai Konservasi Borobudur bagaimana cara membersihkan batu-batu candi yang benar agar tidak justru merusak batuan candi.
Advertisement
Kepala Balai Konservasi Borobudur Tri Hartono mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu pembersihan mekanis dengan hanya menggunakan alat-alat yang sederhana untuk menanggulangi kotoran-kotoran yang menempel pada batu-batu candi. Menurut dia, pembersihan batu candi bisa dilakukan secara kering, basah, dan menggunakan bahan kimia.
Pembersihan dengan bahan kimia ternyata mempunyai dampak negatif pada lingkungan, juga pada batu candi. "Untuk membersihkan batu-batu Candi Borobudur, kini tidak lagi menggunakan bahan kimia, karena dampaknya kurang bagus terhadap lingkungan maupun batu candi," katanya.
Ia menuturkan pembersihan Candi Borobudur hanya menggunakan metode basah dan kering. Metode basah yakni menggunakan air yang disemprotkan dengan tekanan tertentu. "Kami tidak lagi menggunakan bahan kimia, metode pembersihan basah dan kering itu ternyata sudah efektif, namun harus dilakukan secara rutin," katanya.
Ia menyampaikan pembersihan candi ini melibatkan pelajar dan komunitas agar mereka mengenal bagaimana cara membersihkan bangunan candi. "Membersihkan bangunan cagar budaya membutuhkan ketelatenan dan rutinitas, sehingga cagar budaya yang kita pelihara itu tetap bisa lestari, kalau kita lupa membersihkan pasti lumut cepat tumbuh di batu-batu candi," katanya.
Ia mengatakan dengan kesadaran tersebut diharapkan para pelajar bisa paham, kemudian dapat mengenalkannya kepada teman-temannya di sekolah dan diharapkan mereka ada kepedulian terhadap cagar budaya.
"Harapan kami mereka bisa berbondong-bondong suatu saat datang ke candi ini secara suka rela untuk menjadi relawan pembersih bangunan candi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement