Advertisement
Kehadiran AHY dan Jokowi di Rumah Megawati Dinilai Tak Sekadar Silaturahmi
Sabtu, 08 Juni 2019 - 01:17 WIB
Sunartono
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Bogor, Rabu (22/5/2019). - ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kehadiran Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono bersama-sama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beserta rombongan pejabat kementerian dan lembaga negara ke kediaman Presiden Republik Indonesia kelima Megawati dinilai tak sekadar kegiatan silaturahmi.
Peneliti Komunikasi Politik Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah, menilai pertemuan tersebut tidak bisa dipisahkan dari aktivitas politik kedua klan politik.
"Pertemuan dua klan politik, meskipun secara teknis tidak berurusan dengan politik, tetapi tetap saja bermuatan politis, karena komunikasi politik itu dinamis, tidak saja apa yang terlihat, tetapi memuat apa yang menjadi impact atau tujuan tersembunyi," ujar Dedi dalam keterangan resmi yang diterima JIBI/Bisnis, Jumat (7/6/2019).
Menurutnya, meskipun dalam momentum Lebaran, pertemuan tersebut disinyalir akan berdampak politis. Terlebih selama ini hubungan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati terbilang buntu. Dedi menilai akan ada hubungan baru yang dibangun melalui generasi AHY dan Puan sebagai penerus keluarga Demokrat dan PDIP.
"Tentu sisi baiknya adalah silaturahim yang sengaja dibangun, hanya saja naif jika tidak melihat pertemuan ini berimbas politik kedua klan tersebut" imbuh Dedi.
Selain itu, Dedi melihat pertemuan tersebut menguatkan jalan pikiran SBY sejauh ini, bahwa Partai Demokrat tidak benar-benar berada di kubu koalisi Prabowo Subianto.
"Membaca aktifitas dan statemen SBY sejauh ini, lebih banyak bertolak belakang dengan apa yang sedang dijalankan Prabowo, mulai dari menolak model kampanye Prabowo dengan shalat subuh berjamaah, hingga klarifikasi kesan Prabowo terkait ibu Ani. Dan sekarang dengan harmoni pertemuan Megawati. Tentu, itu cukup menjelaskan SBY berada di seberang Prabowo secara etika politik" jelasnya.
"Tentu sisi baiknya adalah silaturahim yang sengaja dibangun, hanya saja naif jika tidak melihat pertemuan ini berimbas politik kedua klan tersebut" imbuh Dedi.
Selain itu, Dedi melihat pertemuan tersebut menguatkan jalan pikiran SBY sejauh ini, bahwa Partai Demokrat tidak benar-benar berada di kubu koalisi Prabowo Subianto.
"Membaca aktifitas dan statemen SBY sejauh ini, lebih banyak bertolak belakang dengan apa yang sedang dijalankan Prabowo, mulai dari menolak model kampanye Prabowo dengan shalat subuh berjamaah, hingga klarifikasi kesan Prabowo terkait ibu Ani. Dan sekarang dengan harmoni pertemuan Megawati. Tentu, itu cukup menjelaskan SBY berada di seberang Prabowo secara etika politik" jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement