Advertisement

Di Vietnam, 5 Ton Sisik Trenggiling Disembunyikan di Peti Kemas Kacang Mete

Newswire
Senin, 27 Mei 2019 - 04:57 WIB
Sunartono
Di Vietnam, 5 Ton Sisik Trenggiling Disembunyikan di Peti Kemas Kacang Mete Petugas Bea Cukai menunjukkan barang bukti sisik kulit Trenggiling di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara, Senin (29/4/2019). - Ist/Antara.

Advertisement

Harianjogja.com, HANOI--Vietnam telah menyita lebih lima metrik ton sisik trenggiling yang disembunyikan di peti kemas berisi kacang mete dari Nigeria. Kasus perdagangan satwa liar itu termasuk dalam skala besar di Asia Tenggara.

April 2019 lalu, pihak berwenang Singapura menyita 25,6 ton sisik trenggiling setelah mengadakan dua penggrebekan terpisah, satu di antaranya merupakan yang terbesar dalam lima tahun.

Advertisement

Bea Cukai Vietnam dan pasukan anti penyelundupan menemukan 5,26 ton sisik trenggiling yang disembunyikan dalam dua peti kemas yang membawa kacang mete di Pelabuhan Cai Mep, Vietnam Selatan, kata pemerintah dalam pernyataan yang diunggah di lamannya pada Jumat (24/5/2019).

Perdagangan Trenggiling di Vietnam ilegal. Di negara itu banyak orang masih percaya mengonsumsi produk-produk dari hewan yang hampir punah dan mamalia tak berdaya baik bagi kesehatan.

Penggerebekan itu terjadi sembilan hari setelah petugas di Kota Haiphong, Vietnam Utara, menyita 8,3 ton sisik trenggiling yang dikapalkan dari Afrika, kata pemerintah dalam pernyataan itu.

Nguyen Van Thai, Direktur "Save Vietnam's Wildlife" mengatakan kepada Reuters Desember lalu bahwa sebagian besar sisik trenggiling yang disita di Vietnam berasal dari Afrika dan rencananya akan dikapalkan ke China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 05:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement