Advertisement

Pemerintah Lakukan Sertifikasi Objek Wisata di Indonesia. Waktunya Butuh 1 Tahun

Yanita Petriella
Rabu, 15 Mei 2019 - 19:22 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pemerintah Lakukan Sertifikasi Objek Wisata di Indonesia. Waktunya Butuh 1 Tahun Danau Toba dilihat dari Bukit Simarjarunjung Kabupaten Simalungun. JIBI - Nancy JUnita

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Kementerian Pariwisata akan melakukan sertifikasi pariwisata berkelanjutan untuk semua objek wisata di Indonesia mulai tahun depan. Diperkirakan, proses sertifikasi butuh waktu satu tahun.

Asisten Deputi Manajemen Strategis Kemenpar Frans Teguh mengatakan saat ini destinasi wisata di Indonesia belum memiliki sertifikasi berkelanjutan.

Advertisement

“Tahun depan kami mulai untuk mensertifikasi sejumlah destinasi wisata di Tanah Air,” ujarnya, Selasa (14/5/2019).

Adapun, pedoman untuk sertifikasi yakni berasal dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) untuk pembangunan kepariwisataan berkelanjutan.

Sejumlah destinasi wisata di Indonesia akan dilihat program Sustainable Tourism for Development (STDev) yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata No.14/2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan yang mengadopsi standar internasional dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC).

Lalu, sertifikasi juga dinilai dari basis budaya baik dari bentuk atau unsur, basis masyarakat, dan basis lingkungan.

Frans menambahkan sertifikasi destinasi wisata akan dimulai dari destinasi wisata yang kerap didatangi oleh wisatawan dan 10 destinasi Bali Baru. Proses sertifikasi destinasi wisata ini membutuhkan waktu yang tak sebentar sehingga diperkirakan tak bakal selesai dalam waktu 1 tahun.

Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Valerina Daniel berpendapat pariwisata berkelanjutan merupakan program Kemenpar yang selaras dengan tujuan pembangunan global dan sudah diadopsi dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).

“Saat ini, baru sebatas memberikan pedoman tentang destinasi wisata. Ke depan, akan diperkuat dengan aturan yang mencakup standardisasi berkelanjutan bagi industri, seperti hotel dan biro perjalanan. Untuk menjadi sektor andalan, pariwisata harus memberdayakan semua pihak,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement