Advertisement
Netizen Heboh Pelecehan Seksual Driver Grab, Komnas Perempuan: Perlindungan Aplikator Lemah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Komnas Perempuan menilai pelecehan penumpang perempuan Grab oleh pengemudi mitra yang terus berulang, merupakan buntut dari tanggung jawab parsial operator yang lemah. Dari kejadian, seharusnya terjadi pembenahan yang sistematis dan menyeluruh.
Pelecehan tersebut ramai diperbincangkan di sosial media, khususnya Twitter dalam beberapa hari terakhir. Terhitung 13-14 Mei 2019, terlihat percakapan (mention dan retweeted) terkait pelecehan tersebut mencapai 135 postingan.
Advertisement
Kasus itu bermula dengan seorang gadis, penumpang Grab, mengaku mengalami perlakuan pelecehan seksual. Pada 11 Mei, temannya bernama Sarah Noer pemilik akun twitter @noergasme, menayangkan kronologis kejadian yang menimpa si gadis.
Unggahan berupa tangkapan layar komunikasi antara Sarah dan temannya yang jadi korban tersebut menjelaskan, ada kerentanan bagi penumpang wanita sebagai pengguna Grab. Dalam tangkapan layar yang diunggah pada akun twitter tersebut, secara jelas ada identitas akun sang pengemudi berinisial AS.
Berdasarkan informasi tersebut, korban sebenarnya telah mengendus gelagat tak baik dari pengemudi. Sepanjang jalan, pengemudi Grab itu dengan sengaja memainkan rem, agar dada penumpang menempel ke punggung si pelaku.
Singkat cerita, korban memilih turun sebelum sampai tujuan. Nahas, sewaktu korban berjalan kaki tak jauh dari titik turun, pelaku dengan mengendarai sepeda motornya, malah meremas payudara korban.
Segera Respons
Kejadian ini pun telah direspons Grab. “Terima kasih atas data yang kakak berikan, kami akan segera melakukan pengecekan terkait hal ini,” balas Akun GrabId, kepada Sarah Noer.
Sarah Noer memperingatkan kejadian yang menimpa rekannya bukan kali pertama. “Bukan pertama, bukan kali kedua. Sistem kalian yang mesti kalian ubah,” sergahnya.
Peristiwa yang seringkali menimpa penumpang Grab itu pun dibenarkan Komisi Nasional untuk Perempuan (Komnas Perempuan). Menurut Pengampu Komnas Perempuan Imam Nakha’i, sejauh ini perlindungan konsumen dari aplikator lemah.
Dia mengutarakan selama ini, aplikator tidak melakukan perubahan secara menyeluruh untuk meningkatkan perlindungan konsumen perempuan. “Jika terjadi pelecehan, terhadap pelaku, hanya dikeluarkan saja akunnya. Selebihnya korban yang menanggung,” tegasnya.
Imam mengungkapkan sebenarnya kejadian seperti yang menimpat penumpang perempuan dari Grab, bisa dicegah. Pasalnya, kejadian serupa bukan pertama kali muncul.
“Dari Komnas [Perempuan], kami mendorong aplikator juga membenahi sistem penerimaan pengemudi mitra. Harus mereka awasi, kaji, dan evaluasi siapa calon pengemudi, rekam jejak seperti apa,” ungkapnya.
Di sisi lain, Imam melanjutkan tindakan pelecehan juga bersumber dari paradigma pelaku yang salah. “Relasi kekuasaan, dominasi, yang ada di kepala pelaku juga harus dibenahi,” tegas Imam.
City Manager Central Java and DIY Grab Indonesia, Hervy Deviyanto, mengatakan Grab Indonesia terus berkomitmen menjalankan roadmap keselamatan pengemudi. Program tersebut merupakan kerja sama dengan Komnas Perempuan. “Roadmap safety terus kami jalankan, itu serentak dari pusat, seluruh daerah ada,” kata Hervy saat dihubungi Harian Jogja, Selasa (14/5).
Hervy menjelaskan roadmap safety berupa pelatihan, pembinaan dan penertiban pada driver ojek online agar menjalankan prosedur komunikasi dengan pelanggan perempuan sesuai standarnya. “Teknis detailnya ada di pusat tetapi di DIY juga sudah dijalankan. Terhitung sejak bulan kemarin,” kata Hervy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Advertisement