Advertisement
Sebut Acara Keluarga di Batam, Pengacara Bantah Kivlan Zein Ke Luar Negeri
Aparat Bareskrim Polri memberikan surat pemanggilan kepada Kivlan Zein. Surat tersebut diberikan kepada Kivlan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Gate 22, Jumat (10/5/2019). - Ist/dok
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Pemberitaan yang menyebut kliennya hendak bertolak menuju Singapura maupun Brunei Darussalam dibantah oleh pengacara Kivlan Zen, Pitra Romadoni.
Selain itu, Pitra juga membantah status Kivlan yang ditangkap di Bandara Soekarno - Hatta, Jumat (10/5/2019) dan dijadikan tersangka atas kasus tuduhan menyebarkan berita bohong atau hoaks dan menggerakkan makar terhadap pemerintah.
Advertisement
"Ada beberapa media yang tidak perlu saya sebutkan namanya, yang salah pemberitaan terhadap klien kami, dia berangkat ke Singapura atau Brunei, ditangkap ataupun tersangka," ujar Pitra di Gedung Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (11/5/2019).
Pitra mengatakan jika mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia itu hendak bertolak ke Batam. Kivlan, kata Pitra, hendak bertemu sanak saudaranya di sana.
BACA JUGA
"Yang benar Kivlan Zen berangkat ke Batam untuk bertemu dengan saudara-saudaranya. Hari ini dia [Kivlan] bersama cucu-cucunya dan anaknya," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum [Kabag Penum] Divisi Humas Polri Komisaris Besar Asep Adi Saputra mengakui, Bareskrim sempat menemui Kivlan Zein di Bandara Soetta, kemarin.
Ia menuturkan, aparat mendatangi Kivlan yang hendak menaiki pesawat untuk menyerahkan surat pemanggilan pemeriksaan sebagai saksi, sekaligus pencegahan keluar negeri.
”Betul, penyerahan surat panggilan, dan dicegah keluar negeri. Beliau mau ke Brunei Darussalam lewat Kota Batam, sudah melalui imigrasi, sudah disampaikan,” kata Adi melalui pesan singkat.
Diketahui, Kivlan Zen dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Selasa (7/5/2019) malam. Kivlan dilaporkan warga Banten bernama Jalaludin. Dalam pelaporannya itu, Kivlan dituduh telah menyebarkan berita bohong atau hoaks dan menggerakkan makar terhadap pemerintah. Laporan tersebut teregister dalam nomor laporan LP/B/0442/V/2019/Bareskrim tertanggal 7 Mei 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gunung Anak Krakatau Waspada, Polda Banten Minta Warga Siaga
- Bulog Pastikan Pengalihan Beras untuk Bencana Tak Ganggu Stok Nataru
- Gempa 7,6 Hentikan Layanan Tohoku Shinkansen di Jepang
- Bareskrim Telusuri Penyelidikan Kayu Gelondongan Garoga di Sumut
- Prabowo Perintahkan Listrik Sumatera-Aceh Menyala dan Jalan Terhubung
Advertisement
Advertisement
Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara
Advertisement
Berita Populer
- Peluang Indonesia U-23 ke Semifinal SEA Games Kian Menipis
- Jadwal SIM Keliling Sleman, Selasa 9 Desember 2025
- Justin Hubner Diskors Tiga Laga Usai Tekel Berbahaya
- Lampu Stadion Sultan Agung Lulus Uji, PSIM Jogja Bisa Main Malam
- Prakiraan Cuaca Jogja, 9 Desember 2025: Hujan Sedang
- Pelaku Pemerasan Son Heung-min Divonis 4 Tahun Penjara
- Eks Menteri Olahraga China Divonis Mati karena Suap Besar
Advertisement
Advertisement




