Advertisement
Peneliti Jepang Sebut Mentawai Diintai Gempa dan Tsunami, Ini Kata BMKG…

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono meminta kepada masyarakat di sekitaran Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat untuk tidak terlalu cemas setelah peneliti dari Jepang menyebut wilayah itu sedang diintai gempa dengan magnitudo 8,9 yang bisa berakibat tsunami.
Rahmat menuturkan, hasil dari penelitian itu sebaiknya disikapi secara bijak agar selalu siap menghadapi bencana tersebut. Sebab, meski tak ada seorang pun yang melakukan riset gempa bumi hampir bisa dipastikan akan terjadi, tapi waktu dan besaran magnitudonya tidak ada yang bisa memprediksi.
Advertisement
"Jadi enggak perlu dibikin polemik, tapi untuk kesiagsiagaan dan kesadaran bahwa ancaman bencana itu nyata," kata Rahmat kepada Okezone, Minggu (5/5/2019).
Ia menjelaskan, alasan gempa bumi di sana hampir bisa dipastikan bakal terjadi karena kawasan itu merupakan tempat pertemuan lempeng tektonik, yaitu Indo-australia dan Eurasia.
"Kalau ada yang mengingatkan bahwa di sini nanti ada gempa karena ada pertemuan lempeng tektonik sehingga masyarakat waspada," ujarnya.
BMKG, lanjut dia, sudah memiliki sensor pendeteksi dini tsunami di sekitar perairan Sumatera Barat. Sehingga, bila terjadi gempa yang berpotensi tsunami pihaknya sudah bisa mengabarkan dalam waktu sekitar empat menit pasca gempa.
"Ya, kita sudah punya di Kepulauan Mentawai ada sensor kita juga. Jadi kalaupun ada gempa di Sumatera Barat kita sudah mampu dalam tiga sampai empat menit sudah keluar warning tsunami," katanya.
Saat ini, kata dia, belum ada satu negara pun di dunia yang bisa memprediksi datangnya gempa di suatu daerah. Seluruh peneliti gempa hanya bisa membaca bahwa suatu wilayah rawan gempa karena memang, tapi tak mampu menentukan datangnya waktu fenomena alam tersebut.
"Namanya juga penelitian kan ketidakpastiannya juga tinggi. Siapa yang harus menjamin akan terjadi? Terlepas terjadi atau tidak kan lebih baik kita siap," kata Rahmat.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengatakan, Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, diintai gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 8,9. Hal tersebut berdasarkan keterangan dari 5 profesor ahli gempa dari Jepang. Di mana ahli gempa tersebut telah meneliti di daerah Mentawai.
Saat ini, terang Nasrul, gempa maha dahyat tersebut masih mengendap di 20 mil Kepulauan Mentawai. Tepatnya, di Samudera Hindia di wilayah tersebut. Jika gempa maha dahsyat itu terjadi, prediksi Nasrul, akan menyebabkan gelombang tsunami setinggi 12 meter.
Gelombang tsunami itu, sampai Nasrul, akan menyapu kawasan yang ada di pesisir barat Sumatera. Termasuk, Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara provinsi Bengkulu. Di mana jika gelombang tsunami terjadi kecepatannya diperkirakan mencapai 827 kilometer.
"Lima ahli gempa dari Jepang ke Mentawai. Mereka memprediksi ada gempa yang masih mengendap. Kekuatannya 8,9 . Tapi, kalau gempa sering terjadi gempa besar itu tidak akan terjadi. Kita harus mempersiapkan diri," kata Nasrul, saat di posko bantuan dan penanganan bencana banjir dan longsor, BPBD provinsi Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Nelayan Sadeng Gunungkidul Impor Es untuk Pembekuan Ikan dari Pacitan Jawa Timur
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement