Advertisement

Surat Ahmad Dhani dari Penjara: Di Mata Saya Jokowi Cuma Boneka

Newswire
Minggu, 28 April 2019 - 17:37 WIB
Bhekti Suryani
Surat Ahmad Dhani dari Penjara: Di Mata Saya Jokowi Cuma Boneka Ahmad Dhani. - Okezone/Ady

Advertisement

Harianjogja.com, SURABAYA- Musikus Ahmad Dhani terus melontarkan kritik ke Presiden Jokowi meski saat ini mendekam di balik jeruji besi. Belakangan ia dikabarkan lolos ke Senayan pada Pileg 2019.

Terpidana kasus ujaran kebencian dan terdakwa pencemaran nama baik itu dikabarkan terpilih jadi anggota DPR.

Advertisement

Siti Rafika, Ketua Koordinator Kecamatan untuk Ahmad Dhani bersaksi bahwa Ahmad Dhani mendapatkan 17 ribu perhitungan suara real count di Daerah Pemilihan atau Dapil Surabaya - Sidoarjo, Jawa Timur.

Rekapitulasi 22 April 2019 lalu, tambah Siti Rafika, Ahmad Dhani sudah mendapatkan suara 17 ribu lebih.

"Tanggal 22 April hasil rekapitulasi yang masih kurang lebih 30 persen, mas Dhani sudah mendapat 17 ribu lebih suara," jelasnya saat dihubungi Suara.com-jaringan Harianjogja.com, Minggu (28/4/2019).

Di balik jeruji besi, pentolan Band Dewa 19 itu menuliskan surat yang kemudian diberikan ke Siti Rafika untuk dipublikasikan. Berikut isi tulisan Dhani menanggapi perolehan suara pencalonannya.

*Menjadi Anggota DPR RI bukan cara Allah mengangkat Derajad saya.*

Beredar meme *”AhmadDhani lolos ke senayan, Allah telah mengangkat derajat Dia”*

Perlu saya tegaskan, ini bukan cara Allah.

Pasti yang bersangkutan (pembuat meme atau status) punya positive thinking.

Tapi, jabatan di dunia itu bukan satu satunya cara Allah mengangkat derajat. *( derajad itu bukan pangkat Duniawi , Jokowi meskipun seorang PRESIDEN...di mata saya , dia cuma BONEKA.)*

Apa yang sedang saya jalani ini bukan lah harus berhadiah *jabatan dunia*

Saya Nyaleg atas desakan Mr Fadli Zon. Dan di sertai juga niat saya untuk me mulai perjuangan *Babat Alas* PARTAI GERINDRA di Jawa Timur.

(saya lebih suka bekerja untuk Partai )

Klo mau asal jadi, Nyaleg aja di Bekasi sangat mudah untuk JADI,

Bukan kota basis PDIP dan Islam Nusantara.

Surabaya adalah *DAPIL NERAKA*

Jadi , ini adalah *”LAKU”* saya dalam me sikap I *”REZIM PEMBELA PENISTA AGAMA”*

Saya tidak mungkin mendiamkan *KEMUNGKARAN* ini terjadi di depan mata. Meskipun *PENJARA* adalah AKIBAT nya.

Dan *LAKU* saya tersebut tidak harus mendapat kan hadiah *”menjadi Anggota DPR RI...”*

Bisa saja “klo memang” ada ...

*HADIAH* dari *LAKU* saya itu ,

bisa saja berupa :

*BAROKAH* kepada Anak dan Cucu saya di MASA DEPAN.

*KARMA BAIK* itu Tidak harus *”KONTAN”* di bayar kepada saya dalam waktu dekat.

Berjuang MENEGAKKAN KEADILAN itu *WAJIB* bagi Yang mampu.

*MAMPU MENINGGALKAN KARIER YANG SUDAH CEMERLANG SELAMA 25 TAHUN DI DALAM DUNIA MUSIK ,*

*UNTUK SEBUAH KAMAR KUMUH DI SEL DI DALAM PENJARA*

Yang tidak mampu ya tidak wajib.

Begitulah

*AhmadDhani*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement