Advertisement
Pasca Pembakaran Kapal, Kampung Nelayan Malabero Mencekam
Advertisement
Harianjogja.com, BENGKULU--Seusai pembakaran dua unit kapal nelayan tradisional yang dibakar oleh nelayan pengguna pukat harimau atau trawl di Pulau Baai, kondisi perkampungan nelayan tradisional di Malabero, Kota Bengkulu mencekam, Jumat (5/4/2019).
Ketua RT 09, Kelurahan Maleboro, Saparudin mengatakan awal mula kejadian ini diakibatkan konflik antara nelayan Malabero dengan nelayan trawl Pulau Baai yang berujung pembakaran dua kapal nelayan tradisional.
Advertisement
“Kejadiannya malam tadi ada konflik kapal trawl tapi entah kenapa nelayan kami yang jadi korban. Dua unit kapal kami dibakar di dermaga. Itulah sebabnya kami disini, hampir seluruh nelayan pesisir kami siap membela teman kami,” katanya, Jumat.
Ia juga mengatakan, kejadian konflik ini sudah kesekian kalinya antara nelayan Malabero dengan pengguna trawl hingga berujung bentrok.
“Kami juga heran kenapa trawl masih bisa beroperasi, sedangkan ada undang - undangnya trawl itu tidak boleh. Sekarang kami tidak tau kelanjutannya ini gimana,” kata dia.
Sebelumnya, dua unit kapal nelayan tradisional diduga digiring ke pinggir dermaga dan dibakar saat sedang melaut pada Jumat dini hari.
“Anak saya ikut dalam kapal yang sedang melaut, dan kapalnya di bakar, sekarang anak dan ponakan saya diamankan di Polda Bengkulu," kata ibu korban kapal yang dibakar, Syamsiar.
Syamsiar mengatakan, warga nelayan Malabero berkumpul sekitar pukul 11:00 WIB setelah mendengar kabar tersebut dan bersiap menjemput nelayan yang kapalnya dibakar.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bengkulu, AKBP Prianggodo Heru, mengatakan akan melakukan tindakan hukum dan segera menindak pembakaran dua unit kapal tradisional.
“Saya harap masyarakat kampung nelayan lebih bersabar, tahan emosi, saya akan segera lakukan tindakan hukum terkait ini," ujarnya.
Kendati demikian pihak aparat akan selalu melakukan pengamanan dengan melakukan koordinasi di beberapa titik, agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terkait kejadian ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
- Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 27 April: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan
- Bersahabat! Tidak Ada Hujan di Wonogiri pada Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement