Advertisement
Peringati Isra Mi'raj dengan Menahan Diri Tidak Menyebarkan Hoaks

Advertisement
Harianjogja.com, KUPANG--Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang jatuh hari ini, Rabu (3/4/2019) harus dimaknai dengan benar. Salah satunya dengan diiringi semangat untuk menahan diri tidak menyebarkan berita bohong alias hoaks menjelang Pemilu 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Nahdlatul Ulama (NU) Nusa Tenggara Timur. "Momentum isra Mi'raj ini hendaknya menjadi momentum bagi kita umat Muslim di Indonesia khususnya di NTT, untuk menahan diri dalam menyebarkan informasi yang nantinya berujung pada hoaks, yang dampaknya akan menimbulkan konflik," kata Ketua NU NTT Jamal Ahmad kepada Antara di Kupang, Rabu (3/4/2019).
Advertisement
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan peringatan Isra Mi'raj yang pada tahun ini bertepatan dengan tahun politik khususnya hampir bertepatan dengan pelaksanaan Pemilu pada 17 April nanti.
Saat ini kata dia, informasi hoaks semakin banyak menyebar di media sosial, baik itu hoaks yang menjelek-jelekkan calon presiden Jokowi serta calon Presiden Prabowo.
BACA JUGA
Munculnya hoaks itu kata dia terus meningkat dari bulan ke bulan. Apalagi tinggal beberapa hari lagi pemilu berlangsung sudah pasti hoaks akan merajalela.
"Karena hoaks itulah yang kemudian mengakibatkan konflik di antara kita, tidak hanya dengan sesama kita tetapi dengan keluarga kita sendiri," ujar dia.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTT Abdul Kadir Makarim.
Namun dia berharap agar Pemilu serentak pada 17 April di seluruh Indonesia itu berjalan aman dan damai sehingga kondisi keamanan dan toleransi umat beragama di NTT ini juga tetap terjaga.
"Jangan ada keributan saat Pemilu. Saya yakin bahwa kalau seluruh masyarakat Indonesia khususnya NTT menyadari bahwa pemilu adalah suatu alat demokrasi, saya yakin bahwa akan berjalan dengan lancar," ujar dia.
Namun yang paling penting kata dia di momen peringatan Isra Mi'raj itu, seluruh umat Muslim dapat meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW yang semasa hidupnya tetap menjalin keakraban diantara umat beragama lainnya, sehingga kondisi keamanan tetap terjaga dengan baik.
Sementara itu Ketua GP Ansor NTT Abdul Muis mengatakan bahwa Isra dan Mi'raj proses dimana shalat lima waktu diterima Rasulullah SAW langsung dari Allah.
"Untuk itu, sifat-sifat shalat harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya optimistis Indonesia pasti aman saat pemilu apabila sifat shalat dibawa dalam kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
Advertisement

PAD Wisata Gunungkidul 2025 Diprediksi Turun, Ini Penyebabnya
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik Plus
- DPRD DIY Pastikan Raperda Layak Anak Tidak Tumpang Tindih
- Heboh Misbakhun Tegur Purbaya, Begini Respons Golkar
- Kulonprogo Bangun Koperasi Merah Putih di 4 Lokasi
- Duta GenRe Sleman 2025 Diharapkan Lahirkan Sosok Muda Berprestasi
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Port Charger HP Kemasukan Air? Ini Langkah Aman Mengatasinya
Advertisement
Advertisement