Advertisement
Diduga Ada Ma'ruf Amin dalam Ceramah Ulama, Kampanye Hitam?
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin memaparkan visi dan misi saat mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). - Antara/Wahyu Putro A
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Sebuah video yang diduga ada cawapres Ma'ruf Amin mendadak viral di media sosial lantaran diduga bernuansa kampanye hitam.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @_kritikpolitik_ itu, tampak seorang ulama yang tengah memberikan ceramahnya di hadapan Ma'ruf Amin serta pendukung. Diduga, isi dalam ceramah tersebut merupakan bentuk kampanye hitam.
Advertisement
Dalam ceramahnya, sang ulama yang belum diketahui identitasnya berkata, jika Ma'ruf Amin yang merupakan wakil dari Capres Petahana Joko Widodo kalah maka, Nahdlatul Ulama (NU) serta pesantren hanya tinggal fosil alias punah.
"Sesuatu yang bid'ah, yang musyrik, yang kafir dan sebagainya, dan mereka ini akan membuat sebuah kekuatan. Dan apabila terjadi maka akan menjadikan Islam mainstream seperti NU ini, seperti pesantren ini hanya akan menjadi fosil di masa depan," kata pria dalam video tersebut, seperti dikutip Suara.com, Rabu (20/3/2019).
BACA JUGA
"Jangan berpikir masih ada tahlil, jangan berpikir masih ada zikir di Istana, jangan berpikir masih ada hari santri apabila Kiai Ma'ruf ini kalah," katany
Selanjutnya ia mengajak para pendukung untuk mencegah tudingannya tersebut agar tidak terjadi dengan memilih Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019.
"Jawabnya hanya satu kalau semuanya ingin satu, semua kita ajak untuk memenangkan Kiai Ma'ruf Amin," ucapnya.
Sebelumnya video bernuansa kampanye hitam juga sempat viral. Dalam video tersebut terdapat tiga emak-emak di Karawang, Jawa Barat yang menyebut tidak akan ada lagi adzan, tidak lagi ada yang pakai kerudung, dan nikah sejenis.
Tiga emak-emak yang berada dalam video tersebut selanjutnya diproses hukum lantaran pernyataannya yang menuding capres dan cawapres Jokowi - Maruf.
Dalam video itu, terlihat dua orang wanita yang tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa Sunda. Diduga, hal itu untuk memengaruhi warga agar tidak memilih Jokowi pada Pilpres mendatang.
"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tiyung. Awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin [Tidak ada lagi suara azan, tidak ada lagi yang make kerudung. Perempuan sama perempuan boleh menikah, laki-laki sama laki-laki boleh menikah]," kata wanita dalam video tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Malam Tahun Baru, Ini Skenario Rekayasa Lalu Lintas Polda DIY
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Wisata Kulonprogo Padat Saat Nataru, Tarif Nuthuk Nihil
- Tanpa Kembang Api, Hotel DIY Pilih Doa dan Donasi
- Tabung Gas Bocor, Warung Soto di Baleharjo Ludes Terbakar
- Tanpa Kembang Api, Kunjungan Malam Tahun Baru Pantai Glagah Turun
- TWC Ingatkan Wisatawan Hormati Nilai Sakral Candi Prambanan
- Tata Cara Pengajuan Permohonan SKB PPh Melalui Aplikasi Coretax
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Selasa 30 Desember 2025
Advertisement
Advertisement



