Advertisement
Soal Progam Penghapusan UN Paslon 02, Pengamat: Sandi Seperti Hanya Perkenalan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pernyataan Cawapres 01 Sandiaga Uno yang akan menghapus ujian nasional (UN) jika Prabowo-Sandiaga terpilih sebagai presiden dan wakil presiden adalah konsep yang kurang jelas. Hal tersebut disamapaikan oleh Pengamat politik dari Indonesia Public Institute Jerry Massie.
"Apalagi Sandiaga mengatakan akan menggantinya dengan penelusuran minat dan bakat. Ini konsep yang kurang jelas," kata Jerry Massie melalui telepon selulernya, Senin, menanggapi Debat Capres ketiga, yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Debat Capres ketiga, menampilkan Cawapres 01, KH Ma'ruf Amin, dengan Cawapres 02, Sandiaga S Uno.
Advertisement
Menurut Jerry, Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di dunia setelah China dan India, sehingga tidak mudah untuk mengganti UN yang sudah dilaksanakan sejak lama di Indonesia.
Sejarah UN, menurut Jerry, mulai dari Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) pada 1980-2001, ujian akhir nasional (UAN) pada 2002-2004, kemudian UN pada 2005 hingga saat ini. "Apalagi jika UN dihapus dan diganti dengan penelusuran minat dan bakat, maka menjadi tidak jelas. Saya kurang kurang setuju dengan pernyataan itu," katanya.
Jerry menambahkan, dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengatur secara jelas bahwa minat dan bakat sebaiknya menjadi pelajaran tambahan dalam kurikulum di sekolah.
Menurut dia, mata pelajaran di sekolah ada yang berbasis ilmu murni dan ilmu terapan. "Kalau UN dihapus, maka tidak perlu ada mata pelajaran matematika, IPA, dan IPS," katanya.
Jerry menilai, pernyataan Sandiaga soal wacana menghapus UN tersebut, kurang masuk akal, karena berbeda antara mata pelajaran dengan keahlian dan bakat.
Jerry juga menyayangkan, Sandiaga hanya menyebut, jika terpilih untuk memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan akan menghapus UN dan menggantinya dengan penelusuran minat dan bakat, tanpa memberikan penjelasan konsep penelurusan minat dan bakat.
"Pernyataan Pak Sandiaga hanya seperti pembukaan dan perkenalan. Hanya menyebut nama program tanpa penjelasan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
Advertisement

Jadi Tersangka Kasus TKD, Mantan Lurah Srimulyo Mengajukan Praperadilan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pengamat Kritisi Kasus Pagar Laut Bekasi yang Hanya Berhenti di Tersangka
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
Advertisement
Advertisement