Advertisement
Selalu Kalah, Prabowo Tak Percaya Hasil Survei

Advertisement
Harianjogja.com, PEKANBARU – Calon presiden Prabowo Subianto tidak percaya terhadap hasil survei elektabilitas dalam Pilpres 2019 yang dirilis sejumlah lembaga belakangan ini. Hasil survei banyak menempatkan Prabowo di bawah Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo lebih percaya berbagai sambutan meriah dari masyarakat di berbagai daerah yang dikunjungi. Dia mengaku optimistis memenangi pemilihan presiden 2019.
Advertisement
“Memang survei-survei selalu taruh kami paling bawah. Saya tidak percaya survei-survei itu, karena survei-survei itu dibayar,” katanya saat menyapa masyarakat Riau di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau yang dirilis dalam keterangan pers, Rabu (13/3/2019).
Prabowo menjelaskan semua survei menggunakan responden yang sedikit, paling banyak 2.000 orang. Padahal, jumlah warga Indonesia mencapai ratusan juta.
Tak percaya hasil survei sejumlah lembaga bukan berarti Prabowo tak memiliki hitungan sendiri berapa tingkat elektabilitasnya. Prabowo mengatakan dirinya lebih percaya pada hasil survei yang dilakukan oleh internal Koalisi Adil Makmur.
“Kita diem-diem punya survei juga, tapi kita belum umumkan, belum mau. Kenapa belum mau umumkan? Jangan sampai kita lengah,” jelasnya.
Bagi Prabowo, hasil survei internal itu lebih valid daripada hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga. Hal itu seperti tampak di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Saat itu, lembaga survei memprediksi calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menang dan rivalnya, Anies Baswedan, tersingkir pada putaran pertama.
Namun, hasil pilkada menunjukkan hasil yang berbeda dan tak sesuai dengan prediksi lembaga survei.
Hal serupa juga terjadi di Pilkada Jawa Barat dan Jawa Tengah. Saat itu,paslon Sudrajat-Saikhu dan Sudirman Said-Ida Fauziyah, dua paslon yang tak diunggulkan oleh hasil survei justru mendapatkan perolehan suara yang signifikan.
“Saudara-saudara tahu bagaimana rakyat bisa memenangkan DKI Jakarta. Jika saudara ingin perubahan, ingin berdikari, ingin Indonesia adil dan makmur, ingin kekayaan bangsa dinikmati seluruh rakyat, karena itu kita tidak boleh lengah. Jangan kita kumpul-kumpul dan teriak-teriak di sini, tapi kita harus ke TPS kita harus jaga TPS,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement