Advertisement
Keluarga WNI Korban Ethiopian Airlines Siap Bantu Identifikasi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Keluarga Harina Hafidz, 60, WNI yang menjadi korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dalam perjalanan dari Addis Ababa, Ethiopia, menuju Nairobi, Kenya, Minggu (10/3/2019), siap membantu proses identifikasi jenazah, ungkap Kementerian Luar Negeri RI.
Harina adalah WNI yang tinggal dan bekerja untuk Program Pangan Dunia (WFP) PBB di Roma, Italia selama 20 tahun terakhir. “Kemarin adik dari ibu Harina Hafidz sudah berada di Roma untuk bergabung dengan suami dan keluarga beliau yang lain, juga untuk membantu proses identifikasi jenazah,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam press briefing di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Advertisement
Hingga saat ini, menurut informasi yang diterima Kemlu dari otoritas Ethiopia, proses identifikasi jenazah belum mulai dilakukan. Identifikasi jenazah akan dilakukan bersamaan dengan proses investigasi jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 Max-8 tersebut. Proses investigasi juga akan dibantu oleh pihak Boeing dan Administrasi Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA).
“Pihak Ethiopian Airlines sudah menyampaikan akan membutuhkan bantuan keluarga untuk memberikan sampel DNA bagi proses post mortem jenazah. KBRI Roma siap mendampingi keluarga dalam proses identifikasi ini,” kata Arrmanatha.
Harina Hafidz adalah satu diantara 157 korban tewas kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines. Selain WNI, daftar kewarganegaraan penumpang yang menjadi korban menurut Ethiopian Airlines yakni Kenya 32 orang, Kanada 18 orang, Ethiopia sembilan orang, China delapan orang, Italia delapan orang, Amerika Serikat delapan orang, Prancis tujuh orang, Inggris tujuh orang, Mesir enam orang, Jerman lima orang, India empat orang, Slovakia empat orang dan Austria, Rusia, Swedia masing-masing tiga orang dan warga Spanyol, Israel, Maroko, Polandia masing-masing dua orang.
Selanjutnya, Indonesia, Belgia, Djibouti, Irlandia, Mozambik, Norwegia, Arab Saudi, Rwanda, Sudan, Somalia, Serbia, Togo, Uganda, Yaman, Nepal, Nigeria, masing-masing satu orang. Selain itu, satu orang terdaftar dengan menggunakan paspor PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Pertobatan Ekologis dan Persoalan Sampah Jadi Topik Peragaan Jalan Salib di Gereja Ini
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
- Pemulangan Enam Jenazah ABK WNI dari Jepang Dilakukan Bertahap
- Tiga Hari Hilang, 6 Orang Korban Ambruknya Jembatan Baltimore Belum Ditemukan
- Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN
Advertisement
Advertisement