Advertisement

Semarang Mendadak Panas di Tengah Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Imam Yuda Saputra
Jum'at, 01 Maret 2019 - 23:57 WIB
Nina Atmasari
Semarang Mendadak Panas di Tengah Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG Ilustrasi cuaca ekstrem. (Bisnis)

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG — Hampir seluruh wilayah di Indonesia saat ini tengah memgalami musim penghujan. Namun, cuaca di Kota Semarang mendadak panas beberapa hari terakhir.

Stasiun Klimatologi Kelas I Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Semarang menyatakan wilayah pesisir Semarang dan sekitarnya saat ini sedang mengalami fenomena equinox. Fenomena ini muncul akibat pergerakan garis edar matahari dengan gerak semu matahari.

Advertisement

Kasi Data dan Informasi Cuaca Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Kota Semarang, Iis Widya Harmoko, mengatakan fenomena equinox biasanya muncul dua kali dalam setahun.

"Garis edar dengan gerak semu matahari kadang berada di katulistiwa, kadang di utara dan kadang di selatan. Biasanya dimulai saat Mei dan puncaknya ketika tiba bulan Juni, garis edar dan gerak semu matahari berada di sebelah utara. Kemudian bergerak terus ke selatan ketika masuk Juli sampai puncaknya Desember," kata Iis kepada wartawan di Semarang, Kamis (28/2/2019).

Iis menambahkan fenomena equinox atau siklus pergerakan garis matahari biasanya terjadi dua kali dalam setahun, yakni saat memasuki bulan Februari dan Oktober. Berkaca pada perubahan suhu udara saat ini, Iis menyebut suhu udara pada Oktober 2018 kemarin, lebih panas daripada sekarang.

"Ketika Oktober tahun lalu suhu udaranya lebih panas ketimbang sekarang. Oktober kemarin itu bisa mencapai 35-38 derajat. Kalau saat ini, suhu udaranya baik siang maupun malam sekitar 33-34,4 derajat Celcius," ujar Iis.

Selain fenomena equinox, perubahan suhu udara, menurut Iis, juga dipengaruhi peralihan musim penghujan menuju kemarau. "Ditambah lagi langit yang sedikit awannya membuat sinar matahari langsung masuk ke bumi. Kemudian keluar lagi dan memantul ke atmosfer saat malam hari tiba," terangnya.

Ia menyarankan masyarakat supaya menjaga kesehatannya selama suhu udara meningkat. Salah satunya dengan memperbanyak konsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi.

"Terutama saat malam hari agar memperbanyak minum air putih biar tidak gampang terkena dehidrasi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement