Advertisement

Promo November

Ini Zona Berbahaya Gunung Karangetang yang Ditetapkan PVMBG

Newswire
Senin, 11 Februari 2019 - 23:37 WIB
Sunartono
Ini Zona Berbahaya Gunung Karangetang yang Ditetapkan PVMBG Ilustrasi Gunung Soputan erupsi, Minggu (16/12/2018). - Ist/MAGMA Indonesia

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan warga maupun pengunjung tidak melakukan aktivitas di dalam zona bahaya Gunung Karangetang di Pulau Siau, Sulawesi Utara. Aktivitas vulkanik gunung ini dengan guguran lava masih terjadi sejak November 2018 lalu.

Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, rekomendasi zona perkiraan bahaya yang dikeluarkan PVMBG meliputi radius 2,5 km dari puncak Kawah Dua (utara) dan kawah Utama (selatan). Di samping itu, zona berbahaya juga mencakup sektoral dari puncak ke arah Barat – Barat Laut sejauh tiga kilometer dan ke arah Barat Laut – Utara sejauh emppat kilometer.

Advertisement

"Dampak aktivitas vulkanik tersebut, sekitar 53 KK [190 jiwa] mengungsi di beberapa titik. Sejumlah 33 KK [122 jiwa] berada di Penampungan Paseng, 11 KK [39] di Sekolah GMIST Batubulan, dan sembilan KK [29] di rumah-rumah kerabat. Mereka merupakan penduduk yang berisko terdampak aktivitas vulkanik, yaitu di Desa Batubulan yang memiliki luas 3,96 km2. Data penduduk tercatat sekitar 159 KK [515 jiwa]," ujar Sutopo melalui keterangan tertulisnya, Senin (11/2/2019).

Sehubungan dengan potensi dampak terhadap masyarakat, PVMBG merekomendasikan warga yang menetap di Kampung Batubulan, Kampung Niambangeng dan Kampung Beba untuk dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas.

Sutopo menambahkan, aktivitas vulkanik juga berdampak pada kerusakan materiil seperti jalan akses menuju Kampung Batubulan tertutup material vulkanik hingga ketinggian 50 meter dengan luasan 300 meter persegi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro juga melaporkan dua unit jembatan kampung tersebut rusak berat.

Pemerintah daerah setempat dan unsur terkait lain, seperti TNI, Polri, sukarelawan telah melakukan upaya penanganan darurat. Evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar disediakan oleh pemerintah kepada para penyintas. Sementara BNPB turut mendukung penguatan pos komando dalam penanganan darurat.

Berdasarkan pemantauan PVMBG, sungai-sungai yang berpotensi menjadi jalur aliran lava dan guguran dari Kawah Dua antara lain Sungai Melebuhe, Batuare, Batukole, Saboang, Niambangeng, Sumpihi, Kiawang, Kinal dan kawahang.

Sementara itu, awan panas guguran maupun aliran lava saat ini masih mengarah ke Sungai Melebuhe, namun berpotensi untuk berubah menuju ke Kali Batukore dan Batuare, serta Saboang. Volume material vulkanik dapat berpotensi menjadi lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di Kawah Dua dan Kawah Utama.

"Menghadapi aktivitas vulkanik yang masih terus berlangsung, PVMBG juga merekomendasikan kepada warga untuk menyiapkan masker penutup hidung dan mulut guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernafasan jika terjadi hujan abu," katanya. Gunung Karangetang yang berjarak 146 km dari Kota Manado ini berstatus level III (Siaga) sejak 20 Desember 2018 lalu. PVMBG melaporkan, hingga kini kegempaan (vulkanik) masih fluktuasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement