Advertisement
Kontroversi Propaganda Rusia: Andi Arief Anggap Jokowi Memalukan Indonesia
Andi Arief - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menilai ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang adanya propaganda ala Rusia Pilpres 2019 memalukan dan mencoreng nama baik Indonesia.
“Setelah PSI [Partai Solidaritas Indonesia], kini Jokowi membuat malu Indonesia di mata Rusia,” kata Andi Arief melalui akun Twitter, Senin (4/2/2019).
Advertisement
Andi mengatakan Jokowi telah membuat malu Indonesia karena pengetahuannya terbatas. Dia kemudian mempelesetkan pernyataan tersebut dengan Propaganda Raisa.
Menurut Andi, Jokowi yang menjadi calon presiden petahana bersama Ma'ruf Amin telah memiliki segalanya dalam memenangkan pilpres 2019.
“Oposisi diintimidasi, sebagian dipersekusi dan ditangkap, televisi dikuasai, sebagian media besar dikooptasi, aparat hukum berpolitik, lalu kenapa masih teriak propaganda Rusia?” tanya Andi.
Sebelumnya, Jokowi saat menghadiri deklarasi Forum Alumni Jawa Timur mengungkapkan adanya cara-cara propaganda ala Rusia karena menyebarkan berita bohong. Ini dilakukan oleh salah satu tim sukses tanpa menyebut yang bersangkutan. Istilah propaganda ala Rusia juga dipakai Jokowi saat berbicara di hadapan sukarelawan Jenggala Center di Jakarta.
Komentar tersebut dijawab Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia melalui akun Twitter resmi Kedubes Rusia Russian Embassy, IDN (@RusEmbJakarta).
“Sebagaimana diketahui istilah ‘propaganda Rusia’ direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas,” tulisnya.
Propaganda Rusia merupakan ungkapan dari media AS terkait dugaan kolusi antara agen intelijen Rusia dengan tim kampanye capres dari Partai Republik Donald Trump, untuk memengaruhi hasil Pilpres 2016 demi mengalahkan calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
“Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami,” tambah admin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
Advertisement
Keraton Jogja Memperkuat Tertib Administrasi Tanah Kasultanan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KA Bandara YIA Targetkan 166.000 Penumpang Selama Nataru
- Jadwal Bus KSPN Malioboro-Pantai Baron Jumat 19 Desember
- Remaja 16 Tahun Tewas di Wisata Air Kulonprogo
- Raperda KTR Kulonprogo Tuai Pro Kontra Radius Jual Rokok
- Listrik Energi Surya Makin Murah Bersaing dengan Energi Fosil
- Natal 2025, 16 Gereja Besar Sleman Dijaga Ketat
- Libur Nataru, Pos Kesehatan Disiagakan di Titik Wisata Jogja
Advertisement
Advertisement




