Advertisement
Kemenag Ingin Indonesia Jadi Pusat Studi Islam Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Kementerian Agama memiliki keinginan untuk mewujudkan Indonesia menjadi destinasi studi Islam dunia. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin tengah menyusun langkah untuk merujudkannya.
Harapan ini disampaikan saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam Kemenag di Sentul City Bogor, Minggu (20/1/2019).
Advertisement
Menurutnya, visi menjadikan Indonesia sebagai pusat studi Islam dunia bukan hal yang utopis. Sebab, Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar dan memiliki lembaga pendidikan Islam terbanyak di dunia. Artikulasi keagamaan di Indonesia juga tidak lepas dari kontribusi pendidikan Islam.
“Indonesia tidak begitu mudah diinfiltrasi oleh gerakan radikal dan intoleran karena dibina oleh pendidikan Islam yang moderat,” ujar Kamaruddin, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (21/1).
Rapat pimpinan dinilai strategis untuk mengevaluasi pelaksanaan program 2018 dan mengkaji ulang program 2019 agar lebih berkontribusi pada pengarusutamaan moderasi beragama dalam pendidikan Islam. Pendidikan Islam di Indonesia ditegaskan harus naik kelas dan dapat meningkatkan mutunya serta harus terefleksi dalam program-program dan kegiatan.
Poin lain yang digarisbawahi adalah pentingnya program yang kreatif dan inovatif, serta bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Saya ingin mulai saat ini, kita mengundang mahasiswa-mahasiswa asing untuk belajar ke Indonesia. Iran sangat fokus untuk membuka Indonesia Corner di Iran,” lanjut Kamaruddin.
Selain itu, Kemenag memiliki program mencetak 5.000 kiai, sebagai perimbangan program 5.000 Doktor, yang didorong untuk mulai direalisasikan tahun ini.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Imam Safei mengatakan keluarga besar pendidikan Islam mempunyai beragam potensi dan tugas. Semuanya harus bisa meramu dan mengombinasikan potensi tersebut dengan baik.
Dia meminta agar semua warga Ditjen Pendidikan Islam saling bersinergi dan berkolaborasi karena tugas ke depan akan semakin kompleks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
- Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook, Perwakilan google Penuhi Panggilan Penyidik Kejagung
- Polisi tangkap Seorang Artis Sinetron Terkait Kasus Pemerasan
- Gunung Semeru Kembali Meletus, Tinggi Letusan 1 Kilometer
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement

Irigasi Mlati-Krajan Sepanjang Segera Dimatikan untuk Perbaikan, Puluhan Pembudidaya Terdampak
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
- Serapan Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya 7 Persen, Ini Alasan Badan Gizi Nasional
- Pemerintah Akan Gunakan Teknologi AI untuk Pemetaan Potensi Siswa Sekolah Rakyat
- Lawatan Presiden Prabowo ke Arab Saudi untuk Bahas Kampung Haji hingga Konflik Timur Tengah
- Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
- Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Tokara Jepang
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement
Advertisement