Advertisement

Kemenag Ingin Indonesia Jadi Pusat Studi Islam Dunia

Denis Riantiza Meilanova
Senin, 21 Januari 2019 - 09:17 WIB
Nina Atmasari
Kemenag Ingin Indonesia Jadi Pusat Studi Islam Dunia Sekjen Kementerian Agama, Nur Syam (baju batik kanan), menyaksikan robot karya siswa sekolah madrasah menjelang penutupan Kompetisi Robotik Madrasah 2017 di arena International Islamic Education Expo (IIEE) di ICE BSD City, Serpong, Tangerang, Jumat (24/11 - 2017).

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Kementerian Agama memiliki keinginan untuk mewujudkan Indonesia menjadi destinasi studi Islam dunia. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin tengah menyusun langkah untuk merujudkannya.

Harapan ini disampaikan saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam Kemenag di Sentul City Bogor, Minggu (20/1/2019).

Advertisement

Menurutnya, visi menjadikan Indonesia sebagai pusat studi Islam dunia bukan hal yang utopis. Sebab, Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar dan memiliki lembaga pendidikan Islam terbanyak di dunia. Artikulasi keagamaan di Indonesia juga tidak lepas dari kontribusi pendidikan Islam. 

“Indonesia tidak begitu mudah diinfiltrasi oleh gerakan radikal dan intoleran karena dibina oleh pendidikan Islam yang moderat,” ujar Kamaruddin, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (21/1).

Rapat pimpinan dinilai strategis untuk mengevaluasi pelaksanaan program 2018 dan mengkaji ulang program 2019 agar lebih berkontribusi pada pengarusutamaan moderasi beragama dalam pendidikan Islam. Pendidikan Islam di Indonesia ditegaskan harus naik kelas dan dapat meningkatkan mutunya serta harus terefleksi dalam program-program dan kegiatan.

Poin lain yang digarisbawahi adalah pentingnya program yang kreatif dan inovatif, serta bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Saya ingin mulai saat ini, kita mengundang mahasiswa-mahasiswa asing untuk belajar ke Indonesia. Iran sangat fokus untuk membuka Indonesia Corner di Iran,” lanjut Kamaruddin. 

Selain itu, Kemenag memiliki program mencetak 5.000 kiai, sebagai perimbangan program 5.000 Doktor, yang didorong untuk mulai direalisasikan tahun ini.

Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Imam Safei mengatakan keluarga besar pendidikan Islam mempunyai beragam potensi dan tugas. Semuanya harus bisa meramu dan mengombinasikan potensi tersebut dengan baik.

Dia meminta agar semua warga Ditjen Pendidikan Islam saling bersinergi dan berkolaborasi karena tugas ke depan akan  semakin kompleks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah di DIY Menipis, PMI: Aktivitas Donor di Luar Belum Banyak

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement