Advertisement
Sudah Jadi Korban Tsunami, Barang-Barang Neneng Malah Dijarah Maling saat Mengungsi

Advertisement
Harianjogja.com, LAMPUNG SELATAN- Salah seorang warga Lampung, Neneng Ariah tak hanya menjadi korban tsunami Selat sunda, harta bendanya juga turut dijarah maling.
Neneng Ariah, pekerja pembenihan udang di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, menangis ketika melihat barang-barangnya yang berada di mes khusus pegawai telah hilang.
Advertisement
Hilangnya barang-barang seperti kompor gas, lemari, meja, dan uang tunai sebesar Rp500.000 tersebut bukan karena hanyut terbawa arus tsunami, melainkan dijarah oleh orang.
"Barang-barang saya banyak hilang, pada diambil pencuri," kata Neneng Ariah sambil mengusap air matanya menggunakan kerudungnya, Sabtu (29/12/2018).
BACA JUGA
Ia menjelaskan, sehari pascatsunami, yakni Minggu (23/12/2018), dirinya melihat barang-barangnya masih berada di kamar mesnya. Saat mengungsi di pegunungan selama satu minggu, kemudian dia melihat isi mesnya sudah kosong tak tersisa.
"Pertama kali saya lihat, setelah kejadian itu masih ada, kan mes saya tak seberapa parah karena tertahan oleh bangunan. Kemudian saya disuruh mengungsi, pas saya pulang sekarang ini barang saya sudah tidak ada. Mau saya tidak usah seperti itulah, masak mengambil barang orang yang terkena bencana," kata dia seperti diberitakan Antara.
Ia menambahkan, dirinya pernah memergoki seseorang berpakaian bebas sambil berjalan cepat ke arah luar. Dirinya menduga seseorang telah menjarah barang-barang miliknya.
"Saya panggil-panggil, malah jalan saja cepat-cepat. Saya curiga ke orang itu," kata dia menerangkan.
Neneng turun gunung dari tempat pengungsian ditemani oleh suaminya, Fauzi Hasan. Ia mendatangi mesnya berniat untuk mengecek keadaan di dalam mes, sambil melihat barang-barangnya.
Namun, ketika masuk kes mes, dirinya kaget karena barang dan perabotan miliknya telah hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
- Polisi Tetapkan Lisa Mariana sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik
- Museum Louvre Dirampok, Sembilan Perhiasan Dibawa Kabur
- Pengembangan Daerah Transmigrasi, Kementrans Anggarkan Rp300 Miliar
Advertisement

Duta GenRe Sleman 2025 Diharapkan Lahirkan Sosok Muda Berprestasi
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Warga Diajak Menelusuri Peninggalan Hindu-Buddha di Bantul
- Persebaya Kalah 1-3 dari Persija, Begini Kata Pelatih
- Menikmati Sunrise di Candi Borobudur, Akses Dibuka Setiap Hari
- Ribuan Orang Gelar Aksi Tolak Kebijakan Pemerintah di New York
- Dugaan Pemerkosaan Siswi SMK di Bantul Naik ke Tahap Penyidikan
- Seorang Pemuda Diduga Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Sragen
- Pelecehan Seksual di Kereta Api Capai 56 Kasus hingga Oktober 2025
Advertisement
Advertisement