Advertisement
Trauma Tsunami, Sejumlah Warga Lampung Memilih Bertahan Hidup di Gunung
Suasana pascatsunami di kawasan Banten, Minggu (23/12). Peristiwa tsunami yang terjadi Sabtu (22/12/2018) pada pukul 21.27 WIB itu mengakibatkan sejumlah kerusakan dan korban jiwa. - ANTARA FOTO/Dian Triyuli Handoko
Advertisement
Harianjogja.com, LAMPUNG SELATAN- Sebagian warga yang selamat dari bencana tsunami Selat Sunda hingga kini memilih bertahan di gunung karena trauma.
Sejumlah warga di Desa Way Muli Timur dan Desa Way Muli, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung yang mengungsi ke gunung, mengaku trauma untuk turun mengingat aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) masih aktif.
Advertisement
"Saya trauma, saya tidak berani turun," kata salah satu warga Way Muli Tumur yang mengungsi di pengungsian Pegunungan Rajabasa, Suminta, Jumat (28/12/2018).
Dia mengatakan, bencana tsunami telah merusak sebagian rumah beserta perahu miliknya yang biasa dipergunakan untuk usaha.
BACA JUGA
"Rumah saya sebelah bagian kanan jalan dan tidak membelakangi laut. Beruntung rumah saya cuma sebagian yang rusak dan terpenting keluarga saya tidak jadi korban," katanya menerangkan.
Selain bekerja sebagai nelayan, Suminta dalam kesehariannya menjadi seorang guru ngaji untuk anak-anak sekitar. Saat kejadian, dirinya tidak mendapati tanda-tanda akan terjadinya tsunami.
"Pas mereka teriak-teriak ada tsunami ada tsunami, saya langsung lari bersama keluarga saya menaiki dataran tinggi arah gunung. Pada saat itu, saya tidak tahu lagi selanjutnya," kata dia.
Warga lainnya, Pajri, saat kejadian dirinya saat itu sedang berada di Pelabuhan Bakauheni. Saat itu ia ingin menyeberang ke Pelabuhan Merak mengantarkan kiriman menggunakan sebuah mobil truk.
"Hanya ada anak dan istri saya yang berada di rumah. Dan untung mereka bisa selamat," kata dia menjelaskan.
Namun, dia merasa ada keanehan ketika istrinya menghubunginya melalu sambungan telepon. Saat itu, istrinya mengatakan bahwa di desanya sedang dilanda banjir.
"Aneh aja, istri saya bilang banjir tapi saya berada di Bakauheni surut. Kan aneh, padahal sejauh apa sih Way Muli Timur dengan Bakauheni," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Bantul Siapkan Pengamanan Ketat Jelang Pergantian Tahun
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Edukasi Antikorupsi dan Digitalisasi Layanan Pertanahan di Kantah Kota
- PDIP Kirim 30 Ambulans dan Tim Medis ke Lokasi Banjir
- Artotel Bianti Jogja Hadirkan Semarak Akhir Tahun 2025
- DPRD-Pemda DIY Sepakati 3 Raperda, Pariwisata Kalurahan Diperkuat
- Basarnas Pantau Arus Nataru di Ketapang-Gilimanuk
- Epson Luncurkan Printer Terbaru, SureColor SC-P7330 dan SC-P9330
- Arus Masuk DIY via Prambanan Ramai, Lalu Lintas Lancar
Advertisement
Advertisement



