Advertisement
Pembongkar Kasus Dugaan Mafia Bola Mengaku Diancam Dibunuh

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Manager Persikam Metro FC, Bambang Suryo, sosok yang mengungkap dugaan praktik mafia bola di Tanah Air mengaku diancam dibunuh.
Tim Satgas Anti-Mafia Bola bergerak cepat menangkap praktisi sepak bola yang diduga melakukan pengaturan skor Liga 2 dan 3 Indonesia. Empat orang telah ditangkap, mereka adalah Johar Lin Eng, Priyanto alias Mbah Pri, Anik Yuni alias Tika serta Dwi Riyanto alias Mbah Putih.
Advertisement
Manager Persikam Metro FC, Bambang Suryo, salah seorang yang ikut mengungkap praktik pengaturan skor mengapresiasi langkah cepat kepolisian. Ia berharap penangkapan sejumlah pelaku bisa menaikkan kualitas sepak bola nasional.
Meskipun menurut Bambang, dirinya tak berniat untuk ‘memenjarakan orang’, tapi murni agar sepak bola di Indonesia bersih dari praktik kotor.
“Niat saya bukan memenjarakan, bukan itu tujuan saya, tapi supaya kita bersih, supaya bisa jadi macan asia lagi,” kata Bambang saat berbincang dengan Okezone-jaringan Harianjogja.com, Jumat (28/12/2018).
Bambang juga menegaskan tidak ada pihak manapun yang menyuruhnya untuk membongkar praktik kotor di dunia sepak bola. Tindakannya tersebut adalah ‘full hati nurani’ agar sepak bola nasional bisa kembali bertaji.
Terima Berbagai Ancaman
Bambang mengaku setiap hari mendapat ancaman setelah membuka praktik pengaturan skor di Liga 3. Ancaman dilakukan dengan berbagai cara oleh orang tak dikenal, mulai via telepon, SMS hingga secara langsung.
Bambang bercerita, hampir setiap hari ada saja nomor tak dikenal yang menelefonnya dengan nada ancaman pembunuhan. Selain lewat telepon, rumahnya juga pernah dilempari dengan pot bunga. Ancaman juga bahkan menyar ke rumah mertuanya. Berbagai teror itu membuat Bambang harus ‘mengungsikan’ istri dan anaknya ke tempat aman.
Bambang mengaku punya ketakutan layaknya manusia biasa, namun untuk urusan ini dia telah meneguhkan hatinya untuk tak takut pada siapapun, “Saya hanya takut dengan Allah dan orang tua saya,” ujarnya.
Hingga saat ini Bambang belum melaporkan berbagai ancaman yang diterimanya ke polisi. Alasan dirinya belum membuat laporan karena tidak tahu persis orang yang menerornya. Bambang juga belum menghubungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dengan alasan yang sama.
“Teman saya juga ada orang hukum dan ngerti hukum, perangkat aparat juga sudah sarankan begitu [minta perlindungan ke LPSK], tapi pada dasarnya kan saya tidak tahu orang teror itu. Ini setiap berapa jam ada teman yang bantu ngejaga,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Raperda Pertambangan, Sultan Tekankan Cegah Tambang Ilegal dan Eksploitasi Berlebihan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
- Profil Paus Leo XIV Asal Amerika Serikat
- Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
- Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement