Advertisement
Gara-Gara Krisis Ukraina, Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (29/11/2018) tiba-tiba membatalkan rencana pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Argentina.
Ia menyatakan penolakan atas tindakan Rusia terhadap Ukraina. Pembatalan itu juga memunculkan ketidakpastian berikutnya menyangkut hubungan AS-Rusia.
Advertisement
Trump mengatakan ia menarik diri dari rencana pertemuan terkait ketegangan yang timbul setelah pasukan Rusia mengeluarkan tembakan terhadap kapal-kapal Angkatan Laut Ukraina. Rusia kemudian menangkap kapal-kapal tersebut serta menahan para awaknya. Peristiwa itu terjadi pada Minggu di dekat Krimea, wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014.
Trump mengambil keputusan itu juga pada saat penyelidikan federal sedang ditingkatkan soal hubungan tim kampanyenya dengan Rusia pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016. Mantan penasihat hukum Trump, Michael Cohen, pada Kamis mengaku bersalah telah berbohong kepada Kongres soal pengajuan proyek properti Trump di Rusia.
"Berdasarkan fakta bahwa kapal-kapal itu dan para pelautnya tidak dipulangkan ke Ukraina dari Rusia, saya telah memutuskan bahwa bagus untuk semua pihak terkait jika saya membatalkan pertemuan saya yang telah direncanakan di Argentina dengan Presiden Vladimir Putin. Saya menanti pertemuan puncak berarti (dengan Putin, red) akan kembali dilakukan setelah masalah ini ditangani!" cuit Trump.
Trump mencuitkan pernyataan itu dari Air Force One, tak lama setelah pesawat kepresidenan AS tersebut tinggal landas dari Washington menuju Buenos Aires. Di kota itu, Trump akan menghadiri konferensi tingkat tinggi negara-negara Kelompok 20 (G20).
Hampir satu jam sebelumnya, Trump mengatakan kepada para wartawan bahwa dirinya kemungkinan akan bertemu dengan Putin dan mengatakan bahwa "ini adalah waktu yang bagus untuk melakukan pertemuan." Pengumuman pembatalan oleh Trump tampaknya mengejutkan Moskow. Beberapa pejabat Rusia mendapat kabar itu dari media.
Juru bicara kantor kepresidenan Rusia, Dmitri Peskov, mengatakan kepada kantor berita RIA bahwa Kremlin menyesalkan keputusan Trump tersebut.
"Pembatalan (pertemuan) berarti bahwa pembicaraan soal masalah-masalah kunci internasional ditangguhkan untuk waktu yang belum ditentukan," kata Peskov.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada Kamis menuduh Putin mengincar seluruh negaranya. Poroshenko mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menempatkan kapal-kapal perangnya ke wilayah perairan yang sama-sama dimiliki kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Update Jadwal KRL Jogja Solo per Rabu, 16 Juli 2025, Lengkap dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Wali Kota Serang Kena Tilang Gegera Bonceng Anak Tanoa Helm
- Trump Minta Rusia Akhiri Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Tarif 100 Persen
- Didampingi Hotman Paris, Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Korupsi Chromebook
- Rencana Pembangunan Rumah Subsidi Tipe 18/25 Dibatalkan, Ini Alasan dari Menteri PKP
- 27 Juli, Penerbangan Moskow-Pyongyang Dibuka
- Situasi di Gaza Mengerikan, Sekjen PBB Desak Akses Bantuan Masuk
- 11 Korban Kapal Karam di Selat Sipora Ditemukan Dalam Kondisi Selamat
Advertisement
Advertisement