Advertisement
Jokowi Curhat tentang Kesabarannya Menghadapi Fitnah: Saya Sudah Diam Terus Loh

Advertisement
Harianjogja.com, SAMARINDA- Presiden Joko Widodo mencurahkan isi hatinya (curhat) tentang perlakuan yang diterima selama menjabat presiden. Jokowi mengaku selama ini sudah terlalu sabar menghadapi fitnahan dan tuduhan kejam termasuk soal fitnah dirinya PKI.
"Presiden Jokowi PKI, coba. Astagfirullah. PKI dibubarkan 65, 66, saya lahir 61. Umur saya baru 4 tahun. Masa ada PKI balita. Ampun. Masa ada kejamnya seperti itu. Menuduh, memfitnah," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara pembagian sertifikat tanah untuk rakyat di Halaman Samarinda Convention Hall Kota Samarinda, Kamis.
Advertisement
Sejumlah hadirin berseru "sabar, sabar, Pak" saat Presiden berpidato tersebut.
Mendengar seruan sabar itu Presiden justru terpacu untuk berbicara lebih kencang.
"Sabar, sabar. Ya kan sudah sabar. Tapi sabarkan juga ada batasnya. Saya sudah diam terus lho itu. Diam, kok ini enggak berhenti-berhenti. Jangan-jangan dipikir-pikir saya takut," katanya lalu ribuan hadirin dan masyarakat penerima sertifikat pun bertepuk tangan dan tertawa.
Ia pun menegaskan bangsa Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan tata krama.
"Jangan karena pengin kekuasaan kemudian memfitnah," katanya.
Ia pun meminta layar untuk menampilkan betapa contoh fitnah soal PKI yang menimpanya sangat kejam di media sosial.
"Coba lihat itu gambarnya. Itu DN Aidit Ketua PKI. Pidato tahun 1955. Lah kok saya ada di dekatnya? Ini ada di media sosial. Kok ya persis saya itu lho. Saya lihat itu sampai geleng-geleng. Saya lahir saja belum kok sudah di dekat podium DN Aidit. Astagfirullah, ampun Ya Allah. Sabar. Ini baru satu gambar belum gambar yang lain. Sabar, sabar, sabar, sabar," katanya.
Ia pun mengatakan contoh itu menjadi gambaran betapa kejamnya politik sehingga bangsa Indonesia harus benar-benar menjaga kerukunan dan persatuan.
Presiden menegaskan dan berpesan kepada masyarakat agar jangan sampai karena pilkada atau pilpres terjadi perpecahan antar-saudara.
"Karena yang namanya pemilu setiap 5 tahun pasti ada. Masa kita mau gitu-gituan terus," katanya.
Presiden menyempatkan untuk berdialog dan memanggil ke panggung masyarakat penerima sertifikat yang ditunjuknya.
Namun pada kesempatan kali ini, ia tak memberikan hadiah sepeda tetapi kesempatan untuk berfoto bersamanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement