Advertisement
Sudirman Said Ungkap Cerita Pembawa Uang Konsumsi Pilkada Disergap di Tol
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sudirman Said mengungkapkan adanya intimidasi dan sejumlah kejanggalan dalam Pilkada Jawa Tengah yang kini dimenangkan incumbent versi hitung cepat.
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mengaku timnya mendapatkan intimidasi di Pemilihan Gubernur Jateng 2018. Modusnya adalah penyergapan di jalan tol Semarang terhadap pembawa uang konsumsi.
Advertisement
Sudirman Said mengemukakan hal itu saat menemui Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Muhaimin Iskandar di Jakarta hari ini, Rabu (4/7/2018).
Calon Gubernur bernomor urut 2 di Pilgub Jateng itu mengklaim adanya intimidasi dari pihak lain mempengaruhi tim suksesnya dalam memenangi pertarungan.
"Saya sampaikan kepada Ketua Umum PKB bahwa tim yang membawa uang konsumsi saksi disergap di jalan tol, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi suasana di lapangan," katanya seperti dilaporkan Antara, hari ini Rabu (4/7/2018).
Selain itu, lanjut Sudirman, adanya DPT bermasalah, keterlambatan lelang, dan adanya tekanan-tekanan. “Ini akan menjadi catatan,” tegasnya.
Pernyataan Sudirman itu memang harus diklarifikasi apakah tindakan penyergapan itu ada unsur kesengajaan untuk intimidasi atau merupakan tindak kriminal murni.
Saat ‘sowan’ ke Muhaimin Iskandar, Sudirman menggunakan kemeja batik bewarna cokelat tiba di DPP PKB sekitar pukul 11.53 WIB.
Sudirman Said langsung naik ke lantai dua untuk menemui Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar. Di ruangan sudah ada Cawagub Jateng Ida Fauziyah yang datang lebih awal.
Kedatangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah untuk membahas soal Pilkada Jateng yang telah dilaksanakan pada 27 Juni 2018 lalu. Pertemuan hanya berlangsung sekitar 40 menit.
Usai pertemuan, Cak Imin mengatakan, kedatangan keduanya untuk mensyukuri apa yang telah menjadi perjuangan di Jateng karena perolehan suara sekitar 42 persen merupakan perolehan yang sangat signifikan.
"Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat Jateng kepada pasangan Sudirman-Ida. Aspirasi mereka akan terus kita perhatikan. Kita berikan penghargaan yang tinggi kepada pasangan ini yang telah bekerja keras dengan seluruh keterbatasan, dana yang terbatas, waktu yang terbatas. Kita ucapkan terima kasih," kata Cak Imin.
Evaluasi dalam Pilkada Jateng, kata dia, pihaknya menggerakkan mesin partai agak terbatas karena keterbatasan anggaran, sosialisasi yang terbatas jumlahnya keterlambatan KPU dalam memasang alat-alat peraga.
Dalam Pilgub Jateng 2018, Sudirman Said yang berpasangan dengan Ida Fauziyah kalah cukup telak dari pasangan Ganjar Pranowo-Yaj Yasin, berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei.
Tiga lembaga survai memenangkan Ganjar Pranowo, Rinciannya:
- LSI: Ganjar 58 persen, Sudirman Said 42 persen
- SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting): Ganjar Pranowo 59 persen, Sudirman Said 41 persen
- Indo Barometer: Ganjar Pranowo 57 persen, Sudirman Said 43 persen.
Mulai hari ini, Rabu (4/7/2018) Pilgub Jateng akan memulai tahap penghitungan suara manual di tingkat KPUD Jawa Tengah, yang dijadwalkan rampung 6 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
Advertisement
Heroe Poerwadi, Singgih Raharjo, dan Eko Suwanto Punya Elektabilitas Tinggi di Pilkada Kota Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BNPB: Gempa Garut Rusak 110 Rumah dan Berdampak pada 75 KK
- Prabowo Gibran Membutuhkan NU untuk Membangun Bangsa
- Jual Kosmetik Tanpa Izin, Tiga WNI Ditangkap di Malaysia
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kabar Susunan Kabinet Prabowo, Gerindra: Belum Ada yang Resmi
- Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021
Advertisement
Advertisement