Advertisement

Tragedi Ponpes Sidoarjo Jadi Pengingat Pentingnya SLF

Newswire
Senin, 06 Oktober 2025 - 16:37 WIB
Maya Herawati
Tragedi Ponpes Sidoarjo Jadi Pengingat Pentingnya SLF Foto ilustrasi pondok pesantren. / Freepik

Advertisement

 Harianjogja.com, JAKARTA—Peristiwa runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo menjadi pengingat pentingnya penerapan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) agar setiap pesantren aman dan layak digunakan para santri. Hal ini diungkapkan Anggota Komisi VIII DPR RI Dini Rahmania.

Dia mengatakan bahwa SLF merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan meminta pesantren tak lagi mengesampingkan aspek teknis keselamatan.

Advertisement

"Kita tidak boleh lagi membiarkan pesantren dibangun tanpa pengawasan struktural," kata Dini di Jakarta, Senin (6/10/2025). Ia mengingatkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk menertibkan SLF pondok pesantren.

Pondok pesantren, kata dia, bukan sekadar tempat menuntut ilmu, melainkan juga rumah kedua para santri. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan setiap pondok memiliki bangunan yang layak, aman, dan sesuai standar.

"Saya berjanji akan mengawal hal ini dari parlemen. Tidak boleh ada lagi air mata tumpah karena kelalaian yang seharusnya bisa dicegah," katanya.

Dia pun mengaku terpukul atas peristiwa ambruknya bangunan yang merenggut puluhan nyawa santri di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Menurut dia, insiden itu memprihatinkan karena anak-anak yang sedang menuntut ilmu dan beribadah, tertimpa reruntuhan bangunan saat mereka berada dalam rumah pendidikan yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi mereka.

"Saya turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga Allah SWT memberikan ketabahan, kekuatan, dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini," katanya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan proses evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah memasuki tahap akhir dan masih ada 10 korban lagi.

Hingga Senin, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat telah menerima total 55 kantong jenazah korban ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Dua SPPG di Gunungkidul Ditutup Imbas Dugaan Keracunan MBG

Dua SPPG di Gunungkidul Ditutup Imbas Dugaan Keracunan MBG

Gunungkidul
| Senin, 06 Oktober 2025, 17:07 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement