Advertisement
Mengenal Lidia Santoso, Siswi Peraih Nilai UN Tertinggi se-DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Lidia Santoso memperoleh nilai tertinggi di DIY pada UNBK SMA 2018. Di dua mata pelajaran, dia mendapat nilai sempurna, 100. Bagaimana kiat belajar remaja ini?
Seperti kebanyakan pelajar kelas XII, Lidia Santoso menyambut Kamis (3/5/2018) pagi kemarin dengan harap-harap cemas. Ia berangkat dari rumahnya di Condongcatur, Depok, Sleman menuju SMA Stella Duce (Stece) 1 di Jl. Sabirin, Gondokusuman, Kota Jogja untuk mengetahui informasi kelulusan. Remaja kelahiran 4 Agustus ini sebenarnya sudah yakin lulus. Maklum, pemerintah sudah menetapkan hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak menjadi satu-satunya syarat kelulusan. Yang membuatnya penasaran adalah berapa nilai yang dia dapat dalam ujian. Lidia sudah mendengar kabar tentang keberhasilannya meraih nilai tertinggi. Toh, dia butuh kepastian.
Advertisement
Rasa tak percaya sempat menyelimutinya ketika banyak teman memberikan ucapan selamat atas raihan nilai UNBK tertinggi se-DIY untuk semua jurusan.
“Rasanya senang, enggak percaya,” kata dia.
Apalagi, pelajar Jurusan IPA ini merasakan setidaknya ada lima soal di setiap mata pelajaran yang sulit dikerjakan, terutama di pelajaran Matematika dan Kimia.
“Tetapi saya kerjakan sebisanya, sisanya saya serahkan kepada Tuhan,” ucap Lidia.
Lidia mampu mengalahkan siswa SMA negeri favorit di Kota Jogja. Total nilai ujiannya 384. Di ujian Matematika dan Kimia yang sangat menyulitkan, dia memperoleh nilai sempurna, 100. Nilai lainnya sangat tinggi: Bahasa Indonesia 90 dan Bahasa Inggris 94.
Sebelum ujian, Lidia tak terlalu memikirkan nilai yang ingin dia catat. Namun, sebagai pelajar ia memiliki tanggung jawab moral belajar tekun.
“Pokoknya belajar teratur, kerjakan soal, menghafal rumus,” kata dia.
Usaha tidak mengkhianati hasil. Ungkapan populer itu tepat untuk Lidia. Tanpa harus disuruh, dia sudah terbiasa belajar. Dia pun selalu menyimak penjelasan guru.
“Kalau ada materi yang saya tidak bisa, saya akan fokus mempelajarinya.”
Ia tidak sungkan bertanya kepada guru atau teman yang lebih menguasai materi.
“Kadang juga malu [mau bertanya di dalam kelas], tetapi kalau enggak bisa, ya tetap saya tanya," kata putri pasangan Hartono Santoso dan Andriana Gunawan ini.
Lantaran belajar sudah menjadi adatnya tiap hari, Lidia tak gugup ketika menghadapi UNBK. Ia tak mengenal belajar dengan sistem kebut semalam atau SKS. Pada malam sebelum ujian pun ia tinggal sedikit mengulang hafalan.
“Belajar, tetapi enggak ngaya banget,” ucap dia.
Lidia ingin melanjutkan pendidikan di Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Berbagai tahapan telah dilaluinya dan dia sudah diterima sebagai calon mahasiswa baru di perguruan tinggi swasta terkemuka di Ibu Kota itu.
“Sudah mantap kayaknya [ingin jadi dokter gigi],” ujar pelajar yang memiliki hobi menonton film, mendengarkan musik dan membaca buku ini.
Lidia berpesan kepada adik kelas untuk belajar dengan serius dan teratur tanpa harus menunggu ujian. “Juga berdoa kepada Tuhan.”
Di bawah Lidia, nilai tertinggi SMA IPA diperoleh Marselia Febriyanti, siswa SMA Kesatuan Bangsa. Dia mendapat nilai total 377 (Bahasa Indonesia 94, Bahasa Inggris 84, Matematika 95 dan Kimia 100). Krisna Kurnia Adhi dari SMAN 2 Kota Jogja ada di nomor tiga dengan nilai 376 (Bahasa Indonesia 90, Bahasa Inggris 86, Matematika 100 dan Kimia 100).
Pada Jurusan IPS, nilai tertinggi diraih Muhammad Khansa Fakhreza dari SMAN 9 Jogja. Dia mendapat biji 372,5 ( Bahasa Indonesia 98, Bahasa Inggris 92, Matematika 92,5, dan Ekonomi 90). Fadlila Hidayati dari SMAN 1 Godean menyusul di peringkat kedua dengan nilai 370,5 (Bahasa Indonesia 92, Bahasa Inggris 86, Matematika 95, dan Ekonomi 97,5). Urutan ketiga ditempati Tuta Muktiana dari SMAN 8 Jogja. Dia memperoleh nilai 368 (Bahasa Indonesia 90, Bahasa Inggris 88, Matematika 100, dan Ekonomi 90).
Untuk SMK, Isnaini Solikhah dari SMKN 1 Bantul memperoleh nilai tertinggi, dengan total 389 (Bahasa Indonesia 98, Bahasa Inggris 96, Matematika 100 dan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan 95). Teman Isnaini di SMKN 1 Bantul, Eva Rusdiana Dewi berada di peringkat kedua dengan nilai total 388 dan Nila Rosita Sari dari SMKN 1 Wonosari dengan nilai 386. Pada kategori Madrasah Aliyah (MA) peringkat pertama dan kedua adalah murid MA Muallimin Muhammadiyah, Satria Widiyanto dengan nilai 373, dan Fatta Ahmadan dengan nilai 366. Siswa peringkat ketiga dari MAN 1 Kota Jogja, Dana Fatadila dengan nilai total 363.
Di SMA Stece 1, kebahagiaan juga dirasakan oleh Wilhelmine Maria Loe dari Jurusan Bahasa dan Budaya. Ia mendapatkan nilai UNBK tertinggi se-DIY untuk Jurusan Bahasa. Ia mengantongi total nilai 363, terdiri atas Bahasa Indonesia 84, Bahasa Inggris 84, Matematika 95, dan Bahasa Jepang 100. Keberhasilan mereka tak lepas dari upaya sekolah.
“Guru terus mendampingi. Sebelum UNBK ada kelas tambahan, kami terus mendorong anak agar menghadapi UNBK dengan serius,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Stece 1 Jogja Theresia Indriati.
Menurun
Nilai UNBK di DIY tahun ini menurun dibandingkan dengan 2017. Sejumlah sekolah di Kota Jogja masih mendominasi perolehan nilai rata-rata tertinggi tetapi secara individual nilai tertinggi UN 2018 diraih siswa dari sekolah swasta.
Kategori SMA IPA, SMAN 3 Kota Jogja mendapat nilai rata-rata tertinggi 80,13; disusul SMAN 1 Kota Jogja dengan rata-rata 79,48; dan SMAN 8 Kota Jogja 78,43. Untuk jurusan IPS tiga besar juga didominasi Kota Jogja, SMAN 8 Kota Jogja di urutan pertama dengan nilai rata-rata 83,18; SMAN 1 Bantul di urutan kedua dengan rata-rata 81,23; disusul SMAN 1 Kota Jogja dengan nilai 80,82.
Adapun untuk SMK nilai tertinggi diraih SMKN 2 Depok program empat tahun dengan nilai rata-rata total 300,48. Urutan kedua juga SMKN 2 Depok untuk program tiga tahun nilai rata-rata 293,30; disusul SMKN Teknologi Industri Kota Jogja dengan rata-rata total 289,45.
“Untuk rata-rata nilai UNBK SMA IPA, Kota Jogja di urutan pertama dengan nilai rata-rata 66,93, kemudian Bantul 60,61, Kulonprogo 60,08, Sleman 61,22 dan Gunungkidul 58,53. Seluruh provinsi DIY, rata-ratanya 62,77,” kata Kepala Seksi Perencanaan Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Bahtiar Nurhidayat, di kantornya Rabu (2/5) petang.
Di tingkat SMK, Kota Jogja tetap di urutan pertama dengan nilai rata-rata total 232,18, kemudian Bantul 211,44, Kulonprogo 216,45, Sleman 221,18. dan Gunungkidul 213,54. Rata-rata nilai SMK di tingkat provinsi ada di angka 219,04.
Berdasarkan catatan Harian Jogja, nilai rata-rata UNBK 2017 pada SMA IPS yaitu 373,52 sedangkan pada 2018 rata-rata hanya 363,22. Begitu juga untuk IPA. Pada 2017 nilai rata-rata total 373,52 dan tahun ini 360,46.
SMK dengan empat mata pelajaran tahun lalu memiliki nilai rata-rata 246,60 tetapi tahun ini hanya 218,04.
“Memang menurun dari tahun lalu tetapi ini bukan berarti menurun kualitas pendidikan di DIY menurun. Bisa saja tolok ukur yang dipakai lebih sulit dibandingkan tahun lalu,” ujar Bahtiar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement