Polisi Mulai Endus Uang Palsu untuk Pilkada
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Peredaran uang palsu (upal) jelang Pilkada diprediksi semakin meningkat. Polisi mulai mengendus pemesanan uang palsu.
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Mabes Polri memprediksi penyebaran uang palsu semakin banyak beredar menjelang pemilihan calon kepala daerah (pilkada) serentak .
Advertisement
Berdasarkan pengakuan para pelaku pembuat uang palsu bahwa ada pesanan uang palsu di sejumlah daerah yang akan menggelar pilkada serentak.
Wakil Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengemukakan Polri telah memeriksa sejumlah pelaku pengedar uang palsu yang berhasil diringkus beberapa waktu lalu.
"Memang setelah kami tangkap para pelaku itu, mereka bilang ada pesanan uang palsu untuk beberapa daerah. Tidak hanya uang yang dipesan di daerah itu, tetapi mulai dari pesanan KTP palsu hingga dokumen lainnya seperti paspor dan masih banyak lagi," tuturnya, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, Polri akan terus memburu para pelaku pengedar uang palsu termasuk nama-nama orang yang memesan uang palsu tersebut di sejumlah daerah.
Daniel mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh Polres hingga Polsek serta perangkat daerah agar turut membantu memutus semua jaringan pengedar uang palsu di wilayahnya.
"Kami akan telusuri terus siapa-siapa saja yang terlibat. Selain itu kami juga sudah ada kerja sama dengan semua polsek dan polres untuk mengatasi peredaran uang palsu itu," katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah menerima uang dari orang yang tidak dikenal, karena dikhawatirkan uang itu merupakan uang palsu. Menurutnya, Polri dan Bank Indonesia masih melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mewaspadai uang palsu.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada dalam bertransaksi terutama dalam menerima uang. Harus dilihat, diraba dan diterawang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pekan Depan Dipanggil, Firli Bahuri Diminta Kooperatif
- Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
- Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan
- Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
- BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
- Belasan Provinsi Rawan Pilkada Dipantau Komnas HAM
- Menteri Satryo Minta Kemenkeu Kucurkan Dana Hibah untuk Dosen Swasta
Advertisement
Advertisement