Advertisement
Rumah Lee Kuan Yew Jadi Sumber Perdebatan, Sebuah Panel Khusus pun Dibentuk
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Sebuah panel pun khusus dibentuk untuk menentukan nasib rumah Lee Kuan Yew, yang meninggal dunia pada Maret 2015. Hal ini lantaran Rumah mantan Perdana Menteri (PM) Singapura itu menjadi sumber perdebatan di antara anak-anaknya.
Dilansir dari Reuters, Selasa (3/4/2018), PM Singapura saat ini yaitu Lee Hsien Loong juga ikut dalam perdebatan itu. Lee Hsien Yang dan Lee Wei Ling, anak laki-laki dan perempuan Lee Kuan Yew, menginginkan agar rumah tersebut nantinya dihancurkan. Keduanya beralasan hal itu telah disampaikan oleh sang ayah dalam surat wasiatnya.
Advertisement
Mereka menuding Lee Hsien Loong, sang kakak, berkeinginan menjadikan rumah itu sebagai semacam tempat keramat untuk dinasti politik keluarga tersebut. Keduanya khawatir sang kakak menggunakan tangan-tangan pemerintah untuk melawan mereka.
Rumah itu kini dimiliki oleh Lee Hsien Yang dan ditinggali oleh Lee Wei Ling.
Tudingan itu dibantah oleh Lee Hsien Loong dan mempertanyakan apakah ayahnya benar-benar menginginkan agar rumah itu dihancurkan. Rumah tersebut berada di dekat kawasan Orchard Road yang sibuk.
Hasil kajian dari panel yang dibentuk pemerintah menyatakan keputusan akhir terhadap nasib rumah itu mesti dilakukan oleh pemerintahan baru nantinya.
Ada tiga opsi yang dapat dipilih pemerintah yaitu mempertahankan rumah tersebut dan menjadikannya monumen nasional untuk konservasi, hanya mempertahankan bagian dengan nilai sejarah paling tinggi (yakni bagian dapur) dan menghancurkan area lainnya, atau menghancurkan seluruh bagian rumah dan membangun ulang kawasan tersebut.
"Dengan laporan ini, kami berharap dapat menghentikan pembahasan mengenai topik ini dan fokus ke masalah nasional lainnya yang lebih penting," papar Wakil PM Singapura Teo Chee Hean, yang juga mengepalai panel tersebut.
Perdebatan mengenai rumah tersebut menjadi sorotan warga Singapura pada akhir tahun lalu. Bahkan, parlemen pun menggelar sesi khusus selama dua hari untuk menentukan apakah Lee Hsien Loong melakukan penyalahgunaan kekuasaan.
"Saya berharap ketika waktunya tiba, laporan ini dapat membantu pemerintah untuk mengambil keputusan yang sama-sama menghargai keinginan ayah saya dan keinginan publik," tutur Lee Hsien Loong terkait laporan tersebut.
Pada Oktober 2017, dia menyampaikan rencananya untuk lengser dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada penerusnya dalam beberapa tahun mendatang.
Adapun Lee Kuan Yew, yang juga dikenal sebagai Bapak Pendiri Singapura, meninggal pada usia 91 tahun. Sebelum meninggal, dia diketahui mengidap Parkinson selama tiga tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Advertisement
Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter
- KPK Menetapkan Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Jadi Tersangka Pencucian Uang
- 109.105 Kendaraan Melintas di Tol Jogja-Solo Selama Lebaran, Akses Kini Ditutup Lagi
- Video Viral Kejadian Unik, Truk Melaju Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung Semarang
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Bareskrim Gandeng Polisi Thailand Buru dan Bawa Pulang Buron Narkoba Fredy Pratama
Advertisement
Advertisement