Advertisement
IST Akprind: Untungnya, Dwi Hartanto Belum Terpasang di Baliho

Advertisement
IST Akprind sempat berupaya melacak Dwi Hartanto untuk dijadikan ikon karena prestasinya yang sempat diungkap berbagai media. Belum selesai rencana itu tertunaikan, kebohongan Dwi terkuak.
Harianjogja.com, JOGJA- Senin (9/10/2017) kemarin, menjadi waktu yang sibuk di kalangan pimpinan dan Biro Rektor IST Akprind Jogja. Pagi hari, Rektor IST Akprind, Amir Hamzah bersama jajaran menggelar rapat khusus membahas kebohongan Dwi Hartanto.
Advertisement
Baca juga : http://m.harianjogja.com/?p=858556">Dwi Hartanto Termasuk Mahasiswa Berprestasi saat Kuliah di IST Akprind, Ini Buktinya
Jelang siang, Rektor menggelar rapat bersama yayasan. Para akademisi ini harus mengingat kisah-kisah salah satu dari ribuan lulusan terutama yang sudah meninggalkan kampus 12 tahun silam.
Rektorat Akprind penasaran ketika Dwi Hartanto diunggul-unggulkan banyak media pada 2016 sebagai the next Habibie hingga mencatatkan diri sebagai salah satu perancang pesawat tempur generasi ke enam.
Saat dielu-elukan itu, sebenarnya sudah viral di grup medsos internal alumni Akprind. Kemudian pihak kampus memastikan bahwa dia adalah alumnus Akprind.
Akprind pun berinisiatif menjadikannya sebagai ikon alumni berprestasi. Upaya pencarian dan komunikasi terus dilakukan. Jika ditemukan, foto Dwi akan dipasang di baliho terpasang di tempat umum sebagai promosi alumni berprestasi.
Namun belum sempat rencana itu tertunaikan, Dwi rupanya melakukan klarifikasi atas kebohongannya. Saat itulah, pihak kampus baru mendapatkan jawaban bahwa dia adalah benar-benar alumni.
"Kami cukup merasa bersyukur belum menjadikan dia sebagai ikon. Kami tidak bisa membayangkan kalau [seandainya] sudah menjadikan dia ikon sudah kita pasang baliho tetapi tiba-tiba begini [terungkap kebohongannya]," tegas Amir Hamzah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement