Advertisement
MAKANAN BERBAHAYA : Ups, Udang ini Disuntik Jelly Supaya Bobotnya Bertambah

Advertisement
Makanan berbahaya yang diedarkan kali ini berupa seafood.
Harianjogja.com, VIETNAM -- Demi mendapatkan harga jual lebih tinggi, udang-udang dari tempat ini disuntik dengan jelly. Cara ini ditempuh untuk mengakali berat udang sehingga harga jual di pasaran jadi lebih tinggi.
Advertisement
Dikutip dari Mirror, Jumat (7/10/2016), aksi ini direkam dari sebuah pabrik di Vietnam. Suntikan ini diarahkan di bagian kepala dan ekor. Akal-akalan ini ditempuh agar udang menjadi lebih gemuk dan berat sehingga lebih mahal dan laku diekspor.
Video mengenai strategi ini disiarkan oleh stasiun televisi Vietam. Dari video ini diketahui udang tiger ini diisi dengan sebuah substansi yang diketahui sebagai carboxymethyl cellulose atau CMC.
Meskipun campuran ini tidak berbahaya, tetapi tindakan ini tetap dikategorikan sebagai penyesatan. Sebab konsumen berpikir mendapatkan udang dengan kualitas baik, tetapi justru menerima "suntikan".
CMC diketahui merupakan materi yang digunakan untuk mengenalkan saat membuat es. Cara pembuatannya juga cukup dengan diberi air.
Greenpeace tahun lalu sebenarnya telah membuat laporan mengenai kasus ini. Peredaran udang abal-abal tersebut masuk ke pasaran Australia. Ekspor besar-besaran ini didapat dari Vietnam.
The Epoch Times awal tahun ini melaporkan udang yang disuntik dengan jel ini juga dikirim dari Tiongkok ke Amerika Serikat. Ahli makanan mengatakan persoalan ini perlu menjadi perhatian.
Gel ini, kata mereka, biasanya diesktrak dari kulit dan tulang hewan dan disusun dari kolagen, tetapi bahan ini tak selalu berbahaya.
Wu Wenhui, profesor dari Shanghai Ocean University dalam jumpa pers di Tiongkok mengatakan konsumen harus memperhatikan industri gel dalam udang, harga jual yang ditawarkan tempat ini biasanya lebih murah daripada udang biasa.
"Industri gel biasanya memanfaatkan materi ini untuk pembuatan mebel, cetak dan metal bera seperti timah dan merkuri yang berbahaya bagi hati dan darah. Zat ini dapat mengakibatkan kanker.
Meskipun gel ini diklaim aman, bukan berarti proses suntikan ini tanpa bahaya.
"Siapa yang dapat menjamin semua dilakukan secara steril?" tanya Liu Huiping, anggota dewan eksekutif dari Tianjin, sebuah asosiasi produk hewan air saat diwawancara Beijing News.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement