Advertisement
Jubir PKS Pertanyakan Landasan Pikir LHI Nikahi Darin

Advertisement
[caption id="attachment_419561" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/25/jubir-pks-pertanyakan-landasan-pikir-lhi-nikahi-darin-419552/lhi-darin-antara-twitter" rel="attachment wp-att-419561">http://images.harianjogja.com/2013/06/LHI-DARIN-antara-twitter-370x243.jpg" alt="" width="370" height="243" /> Foto LHI dan Darin
JIBI/Harian Jogja/Antara/Twitter[/caption]
JAKARTA-Terungkapnya pernikahan antara Luthfi Hasan dengan Darin Mumtazah,juga membuat kaget politisi PKS. Mereka tidak mengerti mengapa mantan presidennya tersebut menikahi seorang gadis belia dan dilakukan diam-diam.
Advertisement
"Kalau benar menikah, kami tidak tahu landasan pemikiran Pak Luthfi itu apa gitu lho?" kata Juru Bicara PKS, Mardani Ali Sera, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Di kalangan kader PKS, dikenal ada kelompok pengajian para istri. Mardani mengungkapkan, Darin tak pernah pernah menghadiri pengajian tersebut.
"Nggak ada [kehadiran Darin]. Di kita itu, istri punya kelompoknya sendiri, namanya Liqo Istri, pengajian buat perempuan, yang membina ya perempuan juga," ungkap Mardani.
Mardani menyatakan, sesungguhnya ada mekanisme bagi setiap kader PKS untuk melaporkan pernikahannya. Namun dirinya menyatakan tak tahu soal pernikahan Luthfi dengan Darin.
"Ada mekanismenya [untuk melapor jika ada pernikahan]. Saya juga baca di media [kabar menikahnya Luthfi dan Darin], makanya lebih baik kita tunggu persidangan nanti jalannya seperti apa," tuturnya.
Mardani memilih tak banyak berkomentar soal sepak terjang Luthfi yang menikahi gadis belia. Dirinya hanya bisa menanggapi secara umum agar para Qiyadah, istilah PKS untuk menyebut pemimpinnya, selalu ingat nilai-nilai yang harus dijaga.
"Jadi kita punya prinsip. Kader saja punya prinsip moral lebih tinggi ketimbang orang biasa, misalnya salat di masjid, jadi teladan, dan sebagainya. Pimpinan atau Qiyadah lebih utama ketimbang kader, maka harus punya prinsip yang lebih ketat," pungkas Mardani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement