Advertisement
GEDHADHE DAB : Lali Dina

Advertisement
[caption id="attachment_407569" align="alignleft" width="365"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/18/gedhadhe-dab-lali-dina-407568/gdd-ilustrasi-hengky-irawan-3" rel="attachment wp-att-407569">http://images.harianjogja.com/2013/05/GDD-ilustrasi-Hengky-Irawan2-365x310.jpg" alt="" width="365" height="310" /> Gambar Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan[/caption]
Menjelang Ujian Akhir Nasional adalah saat-saat paling sibuk bagi guru-guru di sekolah. Tak terkecuali Jon Koplo yang kebetulan terpilih menjadi sekretaris di sekolahnya, sebuah SMA swasta terkenal di Solo. Jam tambahan pagi dan siang pun harus dijalani oleh Jon Koplo dan kawan-kawan.
Advertisement
Esuk uthuk-uthuk sebelum, mengajar jam pertama, Jon Koplo sudah stand by di sekolah untuk nyicil gaweyan.
“Nyicil bikin adminstrasi dulu ah,” pikir Jon Koplo sambil mengeluarkan laptopnya.
Nah, di saat Jon Koplo mempersiapkan pekerjaannya itulah nampak Tom Gembus tergesa-gesa untuk memberikan pelajaran jam ke nol.
“Lho, badhe tindak pundi Pak Gembus, kok sajak kesesa?” ledek Jon Koplo. Tom Gembus hanya nyengir sambil berkomentar pendek, ”Asem ki…”
Mendengar jawaban tersebut, Jon Koplo tambah ndadi. “He-he-he… Memang enak ngajar jam keenol? Mangga, silakan berburu poin, saya tak nyantai-nyantai dulu,” ujarnya sambil ngekek melihat rekannya meninggalkan ruang guru.
Jon Koplo pun kembali asyik dengan pekerjaanya. Namun beberapa saat kemudian, tiba-tiba mak bedunduk, Pak Kepala Sekolah masuk.
“Wah, ini pasti mau ngecek tugasku. Tenang Bro, segalanya sudah ready,” batinnya.
“Pak Jon”, tegur kepala sekolah.
“Siap, Pak,” jawab Koplo semangat.
“Panjenengan kan ada tambahan jam keenol, itu anak-anak sudah menunggu,” tegas Pak Kepala Sekolah.
“Lo, tidak ada, Pak. Tambahan saya kan cuma hari Jumat?” sanggahnya.
Mendengar jawaban Koplo, spontan Bu Lady Cempluk yang ada di sampingnya menyahut, ”Hla ini kan hari Jumat ta, Pak Jon?”
“Ah, masa… Weleh, iya ki!” jawab Koplo setelah malihat kalender.
“Wah, maaf Pak, saya lupa…!” kata Koplo buru-buru mengambil perlengkapan mengajar, kemudian nggenjrit lari menuju kelas. Pak Kepala Sekolah dan Bu Cempluk hanya bisa mengangkat bahu, maklum dengan sifat Jon Koplo.
Dikirimkan ke JIBI/SOLOPOS
Oleh Agustinus Heruwanto
SMA Pangudi Luhur St Yosef Surakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

PPPK Paruh Waktu Pertanyakan Syarat Pendidikan Berubah-ubah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
- Kecelakaan Maut di Lereng Gunung Bromo, Jalur Penyelamat Perlu Ditambah
- Zulhas Dorong Pembentukan Kopdes Merah Putih di Pesantren
- Lelang KPK Terhadap Barang Rampasan Digelar, Ini Linknya
- Prabowo Dikabarkan Gelar Pelantikan Menteri Hari Ini
Advertisement
Advertisement