Advertisement
Otoritas Gereja dan OPM Sebut Sejumlah Warga Sipil Papua Tewas Dibom TNI
Kelompok Kriminal Bersentara Papua - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Warga sipil di Papua disebutkan tewas akibat dibom oleh TNI.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka, mengungkapkan TNI dan Polri mengebom sejumlah titik di Distrik Yigi, Mbua, Papua, dan mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas.
Advertisement
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, peristiwa itu telah diverifikasi kurirnya, guna membantah pernyataan TNI maupun media massa yang menyangkal adanya pengeboman.
“Kurir kami dari daerah perang membawa bukti foto sisa bom dan korban sipil di kawasan permukiman sipil. Ini adalah tindakan teroristik dari Indonesia, karena tak sesuai peraturan perang pembebasan nasional menurut hukum internasional,” kata Sebby Sambom kepada Suara.com-jaringan Harianjogja.com, Jumat (14/12/2018).
BACA JUGA
Tak hanya itu, akibat pengeboman tersebut, ribuan warga pribumi Papua di Distrik Mbua, Yigi, Dhal, dan sekitarnya terpaksa mengungsi ke dalam belantara hutan.
Kekinian, kata Sebby, warga yang mengungsi ke dalam hutan tersebut harus menghadapi risiko kematian akibat kelaparan dan gigitan nyamuk.
“Itu belum termasuk hujan lebat yang mengakibatkan dingin serta demam.”
Karenanya, Sebby menegaskan, TPNPB-OPM mendesak TNI dan Polri menghentikan operasi militer di Nduga karena mengorbankan masyarakat sipil di wilayah yang dikuasai Indonesia.
“Kami juga meminta kepada jurnalis di Indonesia maupun seluruh dunia untuk memberitakan fakta benar mengenai pengeboman serta operasi militer Indonesia di Nduga,” harapnya.
Ketua Sinode Kemah Injil Gereja Masehi (KINGMI) di Tanah Papua, Pendeta Benny Giyai, mengakui adanya pengeboman yang mengakibatkan korban warga sipil.
Ia menuturkan, setelah konfrontasi bersenjata di lokasi proyek Trans Papua Nduga pekan lalu, TNI dan Polri melakukan penyisiran ke kampung-kampung di Nduga.
”Ada penyisiran ke kampung-kampung. TNI mencari OPM, tapi memang tidak ada OPM di desa sipil. Biasanya, masyarakat sering jadi sasaran dalam penyisiran itu,” kata Benny Giyai kepada Suara.com.
”Tanggal 3 dan 4 Desember itu memang ada penembakan-penembakan dan pengemboman dari udara. Jemaat kami melihat itu semua. Jemaat kami lantas menyelamatkan diri ke hutan, ke puncak Trikora yang dinginnya bukan main,” tuturnya.
Berdasarkan pendataan gereja, 4 warga sipil yang tewas akibat pengeboman TNI tersebut. Dua warga tewas di Mbua. Dua lainnya meninggal di Yigi.
”Dua warga kami tewas di Mbua saat pengeboman dalam penyisiran tanggal 4 Desember. Sementara dua warga lainnya tewas di Yigi, saat penyisiran tanggal 6 Desember. Total ada 7 pengeboman dan penembakan dari udara yang menyasar warga,” jelasnya.
Minggu (9/12/2018) akhir pekan lalu, Kodam XVII/Cendrawasih telah mengeluarkan bantahan mengenai pengeboman warga sipil di daerah Nduga.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Infantri Mohammad Aidi menegaskan, TNI tidak melakukan serangan udara dan bom sehingga menewaskan warga sipil saat melakukan evakuasi korban konflik bersenjata di lokasi pembangunan jalan Trans Papua.
“Kami perlu tegaskan di sini bahwa TNI tidak pernah menggunakan serangan bom. TNI hanya menggunakan senjata standar pasukan infantri, yakni senapan perorangan yang dibawa oleh masing-masing prajurit,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nataru Lancar, Kontraktor Tol Jogja-Solo Tambal Jalan dan Stop Truk
- Izin Pemanfaatan Hutan 1 Juta Ha Dicabut karena Merusak Lingkungan
- Pemprov DKI Renovasi Kios Pedagang Korban Kebakaran Kramat Jati
- Unggahan Atalia Praratya Banjir Dukungan Usai Kabar Gugatan Cerai
- Viral Dugaan Klitih Ngampilan, Polisi Kumpulkan Saksi
- Agak Laen Masih Puncaki Box Office Meski Penonton Turun
- Nataru di Gunungkidul, Ibu Hamil Didata dan Pengamanan Disiapkan
Advertisement
Advertisement





