Advertisement
Sindiran Pedas Kubu Prabowo : Kubu Jokowi kalau Salah Enggak Pernah Minta Maaf
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Saling sindir antara kubu Prabowo dan Jokowi hingga kini terus berlanjut terkait kinerja dua capres tersebut.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo atau Jokowi–Ma’ruf Amin, Hasto Kristyanto berharap pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto–Sandiaga Uno tidak mengulang permintaan maaf ke publik. Hasto menyebut permintaan maaf pasangan Prabowo-Sandiaga sudah dilakukan sebanyak tiga kali.
Advertisement
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono membalikkan pertanyaan ke kubu Jokowi-Ma'ruf yang dinilainya beberapa kali melakukan kesalahan dan meminta maaf.
"Kalau kubu Jokowi-Ma'ruf Amin salah nggak pernah minta maaf. Soal penyebutan sontoloyo, soal mobil Esemka yang katanya launching bulan Oktober, pernyataan Bupati Boyolali dan sebagainya," kata Ferry kepada Suara.com-jaringan Harianjogja.com, Senin (19/11/2018).
Menurutnya, sikap permintaan maaf pasangan nomor urut 2 yang berulang kepada masyarakat merupakan hal yang wajar.
"Jadi ada perbedaan yang sangat jelas dengan kami. Biarlah kami tetap mengambil sikap meminta maaf sekiranya ada pihak yang kurang berkenan, nanti masyarakat yang akan menilainya," ujar juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga itu.
Sebelumnya, Hasto Kristyanto berharap kubu Prabowo tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan yang ujungnya meminta maaf kepada masyarakat.
"Apa yang terjadi dengan permintaan maaf yang dilakukan berulang kali oleh pak Prabowo dan pak Sandi sebaiknya jangan terjadi lagi dengan memanfaatkan karakter dan kultur rakyat Indonesia yang pemaaf," ujar Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).
Menurut Hasto, permohonan maaf kali ketiga yang dilakukan pasangan Prabowo -Sandiaga seharusnya dijadikan ajang memperbaiki diri, bukan saling menyerang. Ia pun berharap, kampanye pada Pemilu 2019 bisa dijadikan sebagai adu gagasan dan program.
"Tetapi itu betul-betul harus jadi momentum otokritik agar kampanye ini bukan saling serang. Tapi kampanye ini menyampaikan gagasan, adu rekam jejak dan program kepentingan bangsa dan negara," kata dia.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu menyebut seorang pemimpin seharusnya memiliki tanggung jawab dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Untuk diketahui, pasangan Prabowo-Sandiaga sudah menyampaikan permohonan maaf kepada publik sebanyak tiga kali selama masa kampanye Pilpres.
Pertama kali, Prabowo Subianto meminta maaf terkait kasus hoaks Ratna Sarumpet. Kedua Prabowo kembali meminta maaf kepada warga Boyolali terkait pernyataan tampang Boyolali.
Kemudian baru-baru ini, Sandiaga Uno meminta maaf karena kedapatan melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syamsuri di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Layak Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement