Advertisement

Ini Cara Aldi "Life of Pi" Bertahan Hidup di Tengah Laut

Newswire
Rabu, 26 September 2018 - 17:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Ini Cara Aldi Aldi Novel Adilang yang terapung di lautan. - Ist/KJRI Osaka via Okezone

Advertisement

Harianjogja.com, MANADO-Kejadian luar biasa dan tak terlupakan bisa dialami siapa saja. Misalnya kisah seorang pemuda bak film Life of Pi ini.

Sabtu 14 Juli 2018 pagi sekira pukul 07.00 WIB, jadi hari yang tidak bisa dilupakan oleh Aldi Novel Adilang (18), sang penjaga lampu di rompong (sejenis rumah rakit) di lautan yang digunakan untuk menangkap ikan.

Advertisement

Saat itu, rompong yang dijaga Aldi sedang ditambatkan di laut dekat Pulau Doi, Maluku Utara, bersama rompong-rompong yang lain. Namun, nahas bagi Aldi, akibat cuaca buruk dengan tinggi gelombang mencapai sekira 1 meter serta angin selatan yang bertiup kencang membuat tambatan tali rompong Aldi putus.

Akibatnya, Aldi bersama rompongnya hanyut. Namun Aldi sempat berkomunikasi dengan teman-temannya sesama penjaga rompong yang langsung memberitahukan ke petugas Pangkalan Dua, serta pimpinan tempat Aldi bekerja terhadap peristiwa yang menimpanya.

Aldi sebenarnya masih bisa diselamatkan sebelum hanyut lebih jauh. Petugas Pangkalan Dua yang melakukan pencarian sempat menemukannya, sayang akibat cuaca buruk membuat perahu petugas Pangkalan Dua kesulitan mendekati rompong Aldi.

"Mereka tidak sampai karena saat itu angin kuat dan hanya menggunakan perahu kecil, jadi mereka takut jangan sampai perahu terbalik," ujar Aldi saat ditemui Okezone, Rabu (26/9/2018).

Lewat komunikasi menggunakan radio Handy Talkie (HT), Aldi menyarankan, petugas Pangkalan Dua untuk berbalik arah saja, tidak usah mengejarnya jangan sampai perahu yang ditumpang mereka terbalik.

"Jadi mereka hanya sampai di rakit teman tidak lagi mengejar saya," kata Aldi.

Rompong Aldi pun kian hanyut sampai ke tengah lautan. Warga RT 1, Desa Lansa, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara itupun hanya bisa pasrah terhadap nasib yang menimpanya. Selama seminggu hanyut, Aldi bertahan hidup dengan persediaan bahan makanan yang ada dalam rompong.

"Bahan makanan yang ada sejak pertama tali putus hanya bertahan seminggu, selanjutnya saya memancing ikan terus, pernah makan ikan mentah, ikan bakar, ikan rebus," tutur Aldi.

Selain ikan mentah Aldi minum air laut yang diperasnya dengan menggunakan kaos miliknya dan juga dari air hujan yang ditampungnya.

Pemuda yang pada 30 September 2018 nanti genap berusia 19 tahun ini hanyut sampai ke Pulau Guam di Samudera pasifik. Pada 31 Agustus 2018 di tengah ketidakberdayaan Aldi dengan kondisi yang sudah lemah, lewatlah sebuah kapal berbendera Panama menuju Jepang.

Dengan kekuatan yang tersisa, Aldi berusaha berteriak meminta pertolongan, sampai melambaikan kain ke arah kapal tersebut. Sayangnya usaha Aldi sia-sia, kapal terus melaju, Aldi hampir putus asa, kemudian dia teringat pesan temannya kalau ada kapal yang lewat bilang saja HELP.

Lewat HT Aldi pun mengucapkan kata HELP, akhirnya kapal yang sudah melewati Aldi sekitar satu mil itu berbalik arah mendekati rakit Aldi. Kapal itu sempat berputar 4 kali mengelilingi rakit sebelum akhirnya melemparkan tali dan menarik Aldi ke atas kapal. Dengan kondisi yang sudah sangat lemah, Aldi kesulitan memanjat ke atas kapal sehingga harus ditarik oleh para ABK.

Anak bungsu dari empat bersaudara itu akhirnya berhasil di selamatkan dan dibawa ke Osaka, Jepang, setelah 49 hari bertahan hidup di tengah laut. Sampai di Jepang Aldi langsung dijemput Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Jepang. Setelah mendapat ijin dari kepulangan yang diurus otoritas imigrasi Jepang, Aldi langsung dipulangkan ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 03:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement