Advertisement

Waduh, 27 Titik Panas Terpantau di Sumatra

Newswire
Sabtu, 08 September 2018 - 08:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Waduh, 27 Titik Panas Terpantau di Sumatra Ilustrasi kebakaran hutan - REUTERS/Fred Greaves

Advertisement

Harianjogja.com, BANDA ACEH-Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang menyebut sebanyak 27 titik panas terdeteksi oleh satelit berada di daratan Sumatra.

"Hotspot (titik panas) sore ini tak ada di Aceh, tapi provinsi lain di Sumatra," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Jumat (7/9/2018).

Advertisement

Ia mengatakan, titik panas kali ini terkosentrasi di tiga provinsi di pulau terbesar ketiga di Indonesia itu, yakni Sumatra Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung.

Dari ke-27 titik panas tersebut, lanjutnya, ada tiga titik di antaranya yang mencurigakan, dan patut diduga sebagai titik api karena memiliki tingkat kepercayaan di atas 71 persen.

Sedangkan lima titik panas di antaranya sebagai titik api akibat kebakaran hutan dan lahan, karena memiliki tingkat kepercayaan di atas 81 persen.

"Ada delapan titik panas baik diduga titik api maupun sebagai titik api kebakaran berada di dua provinsi, yakni Sumatra Selatan, dan Lampung," kata Zakaria.

Pemerintah tahun ini mengawal ketat wilayah rawan kebaran hutan dan lahan, sehingga berhasil menurunkan jumlah titik api hingga 96,5 persen di seluruh Indonesia dalam periode 2015-2017.

"Berdasarkan data hasil pantauan satelit milik NOAA, jumlah titik api di 2015 mencapai 21.929, sedangkan di 2016 menurun menjadi 3.915. Pada 2017, jumlah titik api kembali menurun menjadi 2.257," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles B Panjaitan.

KLHK mencatat luas area hutan dan lahan yang terbakar di 2015 mencapai 2.611.411 hektare (ha). Angka ini menurun menjadi 438.360 ha di 2016, lalu turun lagi menjadi 165.464 ha di 2017.

"Sejak 2016, perusahaan tidak berani lagi melakukan pembukaan lahan dengan membakar, sehingga hal ini berpengaruh. Kalau pun ada yang terbakar itu hanya spot-spot kecil saja karena kelalaian," ujar Raffles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Program UMKM Naik Kelas Belum Optimal, Ini Kata Pemkab Gunungkidul

Program UMKM Naik Kelas Belum Optimal, Ini Kata Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul
| Minggu, 05 Oktober 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement