Advertisement

Penggagas #2019GantiPresiden Ungkap Kesedihannya terhadap Sikap Polisi

Newswire
Selasa, 28 Agustus 2018 - 20:50 WIB
Bhekti Suryani
Penggagas #2019GantiPresiden Ungkap Kesedihannya terhadap Sikap Polisi Deklarasi 2019GantiPresiden di Surabaya dibubarkan. - Okezone/Syaiful

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Maraknya aksi menghalangi acara deklarasi Gerakan 2019 Ganti Presiden membuat penggagas gerakan ini angkat bicara.

Penggagas gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera menyayangkan tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian yang kerap kali dianggap menghalangi-halangi digelarnya acara yang dilakukan massa pendukung #2019GantiPresiden di sejumlah daerah. Menurut Mardani, gerakan ini hanyalah bagian dari demokrasi yang mengedepankan berpendapat dan berserikat.

Advertisement

"Kalau kami cuma berpendapat bahwa di negara demokrasi itu kebebasan berpendapat berkumpul berserikat dijamin oleh Undang-undang," ujar Mardani di Gedung DPR, Senayan, Jakaeta Pusat, Selasa (28/8/2018).

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan tugas pokok dan fungsi kepolisian hanyalah menjaga iklim demokrasi dengan aman, nyaman dan tertib.

"Esensinya demokrasi itu kedaulatan ada ditangan rakyat. Teman-teman kepolisian atau yang lainnya punya kewajiban untuk memastikan proses politk dan demokrasi itu berjalan dengan aman, nyaman dan tertib," jelas Mardani.

Mardani mengaku sedih dengan maraknya aksi penghadangan oleh sekelonpok masyarakat terhadap massa yang mendukung gerakan #2019GantiPresiden

"Sehingga kami sedih dengan kasus-kasus penghadangan, kami sedih dengan aksi premanisme, dan kami sedih dengan sikap aparat yang dalam beberapa hal tidak meberikan ruang bagi masyarakat menyampaikan pendapatnya," tutur Mardani.

Meski begitu, Mardani memuji upaya aparat kepolisian untuk menghindari bentrokan dengan lawan pendukung #2019GantiPresiden. Namun, ia kembali mengingatkan kepolisian untuk tidak menghalang-halangi masyarakat yang imgin menyampaikan pendapatnya.

"Monggo saja, makanya secara sederhana di lokalisir. Kami pernah, saya pernah ke Serang deklarasi, awalnya di satu tempat, di kota sampe empat kali pindah ujung akhirnya di samping makam. Berjalan dengan baik, tidak ada namanya kerusuhan," kata Mardani.

"Minggu lalu saya ke Kalbar, Pontianak. Awal ya di Kota Pontianak, pindah-pindah dan akhirnya di desa Punggur, Kabupatan Kubu Raya, di kampung, berjalan dengan baik," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, 6 Oktober 2025

Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, 6 Oktober 2025

Jogja
| Senin, 06 Oktober 2025, 02:17 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement