Advertisement

Cerita Kelam Pulau Sentosa, Tempat Trump dan Kim Jong-un Bakal Bertemu

Bhekti Suryani
Rabu, 06 Juni 2018 - 15:50 WIB
Bhekti Suryani
 Cerita Kelam Pulau Sentosa, Tempat Trump dan Kim Jong-un Bakal Bertemu Pemandngan Pantai Siloso di Pulau Sentosa. - Reuters/Edgar Su

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Pulau Sentosa menyimpan masa lalu yang kelam. Tempat yang bakal menjadi lokasi pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang kini menjadi lokasi tujuan turis dengan fasilitas lapangan golf dan universal studio itu dahulu digunakan sebagai lokasi bagi tahanan perang zaman penjajahan.

Venue yang dijadikan lokasi pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un pekan depan adalah rumah bagi pantai yang indah, kasino dan beberapa area lapangan golf. Namun Pulau Sentosa yang jadi lokasi pertemuan pada 12 Juni itu memiliki masa lalu yang kelam.

Advertisement

Pulau yang namanya bermakna kedamaian dan ketentraman itu dahulu digunakan Jepang sebagai penjara bagi tawanan perang yang merupakan prajurit Inggris dan Australia, setelah pasukan sekutu menyerah pada Jepang tahun 1942.

Pulau Sentosa juga menjadi tempat eksekusi sejumlah besar warga Singapura dan Tiongkok termasuk kalangan sipil. Yaitu mereka yang diduga terlibat dalam aktivitas anti-Jepang. Banyak pembunuhan yang dilakukan di pantai pulau itu yang sekarang menjadi area lapangan golf Serapong.

Hingga 1972, Pulau Sentosa diketahui disebut Pulau Belakang Mati, yang artinya Pulau Kematian dari Belakang. Namun selanjutnya pemerintah Singapura menjadikannya sebagai pulau bagi berbagai resort mewah.

Keputusan menjadikan Pulau Sentosa sebagai lokasi pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un dinilai sebagai keputusan yang tepat dari sisi kebutuhan logistik. Lokasinya hanya setengah kilometer dari pantai selatan yang merupakan pulau utama Singapura. Tempat ini juga menawarkan privasi serta mudah untuk dijaga keamanannya.

Tempat pertemuan Donald Trump dan pimpinan Korea Utara Kim Jong-un akan berlangsung di Capella Hotel di Pulau Sentosa. Kami sangat berterimakasih kepada tuan rumah Singapura untuk keramahannya,” kata Sekeretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders melalui Twitter, Selasa (5/6/2018) seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (6/6/2018).

Awalnya, pada hari yang sama Presiden AS Donald Trump juga berbicara lewat Twitter: “Pertemuan di Singapura dengan Korea Utara diharapkan akan menjadi awal untuk memulai sesuatu yang besar...kita akan segera melihatnya,” kata Trump.


The Capella Hotel di Pulau Sentosa./Reuters

Pertemuan keduanya akan dimulai pada pukul 9 waktu setempat pada Selasa pekan depan. Pertemuan itu akan menjadi yang pertama kalinya bagi pemimpin Amerika Serikat dan Korea Utara duduk bersama. Keduanya akan fokus pada upaya denuklirisasi di Semenanjung Korea, beberapa pekan setelah pertemuan bersejarah antara Kim dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Lebih dari tujuh dekade sejak menyerahnya Jepang, Pulau Sentosa sudah populer di kalangan wisatawan yang berdatangan ke pantai dan tempat wisata menarik lainnya termasuk Universal Studio Singapura.

Sumber di bagian protokoler menyatakan, diplomat AS telah memilih resort itu yang terhubung dengan pulau utama dengan satu jalan utama yang dengan mudah bisa ditutup untuk lalu lintas.

Pulau Sentosa selama ini juga dikenal sebagai rumah bagi penduduk kaya dari berbagai kota dunia yang memilih vila tepi laut seharga 29 juta dolar AS.

Otoritas Singapura telah menetapkan kawasan sekitar pulau yang menjadi lokasi Hotel Capella sebagai zona khusus yang diamankan beberapa hari selama penyelenggraan pertemuan.

Menurut surat kabar pemerintah, senjata, lampu suar, pengeras suara, sound system dan spanduk akan dilarang di zona khusus. Polisi juga diizinkan memburu siapa saja yang terdeteksi memasuki area.

Terletak di kawasan seluas 30 hektare dengan tanah yang terawat, Sebanyak 112 room dan vila Hotel Capella dibangun di bekas gedung peninggalan kolonial yang dahulu pernah menjadi mes bagi perwira tentara Inggris.

Dirancang oleh arsitek Inggris Norman Foster, Hotel ini pernah menjadi tempat menginap diva dunia Madonna dan Lady Gaga. Tarif kamar dimulai dari harga 663 dolar Singapura atau sekitar Rp6,9 juta. Khusus room bekas ruangan bangsawan zaman kolonial dengan tiga kamar dipasang tarif 10.000 dolar Singapura per malam atau sekitar Rp100 juta lebih per malam. Seluruh hotel telah dipesan jelang acara puncak pertemuan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : The Guardian

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement