Advertisement
Pemakaman Korban Penembakan Bondi, Australia Diliputi Duka
Pemakaman - Ilustraso - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Australia, Rabu (17/12/2025) diliputi duka saat pemakaman korban penembakan massal di Bondi dimulai, menyusul tewasnya 15 orang.
Tragedi ini terjadi saat perayaan Hanukkah Yahudi berubah menjadi peristiwa yang mengguncang bangsa dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi antisemitisme serta ekstremisme kekerasan.
Advertisement
Polisi memfokuskan penyelidikan pada terduga pelaku penembakan, ayah dan anak Sajid Akram (50 tahun) serta putranya yang berusia 24 tahun (disebut media lokal sebagai Naveed). Investigasi menyelidiki kemungkinan keterkaitan mereka dengan ISIS. Sajid tewas dalam baku tembak dengan petugas di Taman Pantai Bondi tempat serangan terjadi pada Minggu (14/12/2025).
Para penyelidik berharap dapat menginterogasi Naveed paling cepat pada hari Rabu, setelah efek obatnya hilang dan penasihat hukum hadir, kata Komisaris Polisi New South Wales, Mal Lanyon. Naveed masih dirawat di rumah sakit Sydney setelah sadar dari koma.
BACA JUGA
Pemakaman untuk Rabbi Eli Schlanger, asisten rabbi di Sinagoge Chabad Bondi dan ayah dari lima anak, digelar pukul 11.00 pagi. Ia dikenal karena perannya bagi komunitas Yahudi Sydney melalui Chabad, sebuah organisasi global yang memupuk identitas dan koneksi Yahudi.
"Schlanger rutin mengunjungi penjara dan bertemu dengan orang-orang Yahudi yang tinggal di komunitas perumahan umum Sydney," kata pemimpin Yahudi, Alex Ryvchin, pada Selasa (16/12/2025).
Perdana Menteri Anthony Albanese tidak mengungkapkan apakah akan menghadiri salah satu pemakaman. "Saya akan menghadiri apa pun yang saya diundang; pemakaman yang berlangsung ini adalah untuk mengantar kepergian orang-orang terkasih," kata Albanese kepada Radio ABC.
Albanese menghadapi kritik bahwa pemerintahannya dinilai tidak berbuat cukup untuk mencegah penyebaran antisemitisme di Australia selama perang Israel-Gaza yang telah berlangsung dua tahun. Pemerintah juga dituding gagal mencegah penembakan massal ini.
Anggota parlemen oposisi yang berlatarbelakang Yahudi, Julian Leeser, menyatakan ada "kemarahan yang sangat besar di kalangan komunitas" atas serangan tersebut.
Korban lainnya mencakup seorang penyintas Holocaust, sepasang suami istri yang pertama kali mendekati para penembak sebelum mereka mulai menembak, serta seorang gadis berusia 10 tahun bernama Matilda, berdasarkan wawancara, keterangan pejabat, dan laporan media.
Ayah Matilda dalam acara peringatan di Bondi pada Selasa (16/12/2025) malam menyatakan tidak ingin warisan putrinya dilupakan. "Kami datang ke sini dari Ukraina dan saya pikir Matilda adalah nama yang paling Australia yang pernah ada. Jadi ingatlah nama itu, ingatlah dia," demikian pernyataannya dilaporkan media lokal.
Otoritas kesehatan menyatakan pada Rabu bahwa 22 pasien masih menerima perawatan di beberapa rumah sakit Sydney akibat luka-luka mereka.
Pelaku yang dituduh melakukan serangan di Pantai Bondi telah melakukan perjalanan ke Filipina selatan—wilayah yang telah lama dilanda militansi Islam—sebelum melancarkan aksi yang menurut polisi Australia tampaknya terinspirasi oleh ISIS.
Ahmed al-Ahmed (43 tahun), pria yang menangkap salah satu penembak dan melucuti senjatanya, masih dirawat di rumah sakit Sydney dengan luka tembak. Ia telah dikunjungi oleh para pemimpin politik federal dan negara bagian Australia. Ahmed meninggalkan kota kelahirannya di provinsi Idlib, Suriah barat laut, hampir 20 tahun lalu untuk mencari pekerjaaan di Australia.
Pamannya, Mohammed al-Ahmed di Suriah, mengenalinya dari rekaman yang beredar online. "Kami mengetahuinya melalui media sosial. Saya menelepon ayahnya dan dia memberi tahu saya bahwa itu adalah Ahmed. Ahmed adalah pahlawan, kami bangga padanya. Suriah secara umum bangga padanya," pungkas Mohammed al-Ahmed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sambut Nataru, 8 Rumah Panggung TPR Pantai Bantul Beroperasi
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Pakar UGM Minta Huntap Pascabencana Sumatera Jauhi Zona Merah
- Pakar Ungkap Dampak Kurang Tidur terhadap Infertilitas
- KAI Daop 6 Siagakan 370 Petugas Amankan Angkutan Nataru
- Astra Motor Yogyakarta Dorong Siswa SMK Binaan Aktif di Media Sosial
- BKPPD Gunungkidul Minta PPPK Tunjukkan Kinerja Terbaik
- Protes Jalan Ambles, Warga Desa Jagoan Boyolali Tanam Pisang
- Jaksa Ungkap 25 Pihak Diperkaya di Kasus Chromebook
Advertisement
Advertisement



