Advertisement
AHY: Butuh Rp10.300 Triliun untuk Bangun Infrastruktur

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membutuhkan anggaran mencapai Rp10.300 triliun mendukung pembangunan infrastruktur.
AHY menjelaskan, kebutuhan anggaran itu dalam rangka mengejar pembangunan infrastruktur nasional yang merupakan salah satu komponen kunci mencapai pertumbuhan ekonomi mencapai 8%.
Advertisement
"Infrastruktur akan menjadi kunci untuk mencapai ambisi tersebut. Menurut Bappenas, kebutuhan investasi kita untuk tahun 2025-2029 melebihi Rp10.300 triliun rupiah," kata AHY saat ditemui di kantor Kementerian IPK di Jakarta, Senin (21/10/2025).
Mayoritas proyek tersebut akan didukung menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Serta dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai kontraktornya.
BACA JUGA
AHY menyebut dari total tersebut sebesar 28% di antaranya akan membutuhkan partisipasi modal swasta. Dalam rangka meningkatkan laju investasi swasta, AHY membentuk Infrastructure Project Facilitation Office (IPFO) guna mempercepat rangkaian realisasi investasi.
"IPFO akan menjadi mitra terpercaya Anda. Titik kontak tunggal yang dapat diandalkan untuk memandu Anda melalui prosedur, menghubungkan Anda dengan lembaga yang relevan, dan mempercepat realisasi proyek," katanya.
Anggaran infrastruktur pada 2025 ditetapkan pemerintah sebesar Rp402,4 triliun. Di mana, serapan anggaran pembangunan infrastruktur baru mencapai Rp142,1 triliun hingga periode 8 September 2025.
"Kalau kita lihat seluruh belanja infrastruktur yang telah terealisasi adalah Rp142,1 triliun atau 35,32% dari pagu Rp402,4 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam Konferensi Pers APBN Kita, dikutip Rabu (23/9/2025).
Adapun, realisasi anggaran infrastruktur itu digunakan untuk mendukung pembangunan sektor perumahan, konektivitas, ketahanan pangan, hingga ketahanan energi.
Perinciannya, sektor perumahan telah digulirkan anggaran Rp18,8 triliun untuk mendukung program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Di mana, hingga September 2025 realisasinya ada di angka 158.000 unit rumah.
Pelaksanaan pembangunan rusun Rp1,5 triliun dengan target 4.318 unit serta SPAM sebesar Rp500 miliar dari target 54.322 liter per detik.
Dari sisi konektivitas, anggaran infrastruktur digulirkan untuk mendukung pembangunan dan preservasi jalan Rp1 2,3 triliun (progres mencapai 60,8% dari target 115,3 Km).
Mendukung pembangunan dan preservasi jembatan Rp2,2 triliun (progres pembangunan 41% dari target 8.867 m). Serta pelabuhan laut Rp1,2 triliun (progres 35,88% dari target 20 unit).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Setuju Pembentukan Dirjen Pesantren di Kemenag
- Sejarah Hari Santri 22 Oktober dan Fatwa Resolusi Jihad Hasyim Asyari
- Trump Soroti Logam Tanah Jarang, Fentanyl, Kedelai, dan Taiwan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
Advertisement

Menikah Siri, PNS Gunungkidul Dilaporkan Istri Sah ke Bupati
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Persib Bandung vs Selangor Malaysia Malam Ini: Pemain, H2H
- Meriahkan 16 Tahun Perjalanan, ZAP Fest 2025 Sapa Kota Yogyakarta
- BGN Tutup 122 SPPG karena Melanggar SOP
- Penjualan Lesu, Apple Pangkas Produksi 1 Juta Unit iPhone Air
- Ropi Roti Tawarkan Program Kemitraan Unik, Modal 100 Persen Ditanggung
- Kejagung Kembalikan Rp13 Triliun ke Negara, DPR: Patut Ditiru APH Lain
- Sultan: DIY Kudu Pasok 1.000 Ton Sampah per Hari untuk Energi Listrik
Advertisement
Advertisement