Advertisement

Militer Nepal Janji Jaga Demokrasi di Tengah Krisis Politik

Newswire
Kamis, 11 September 2025 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Militer Nepal Janji Jaga Demokrasi di Tengah Krisis Politik Massa mengikuti demonstrasi yang menentang pelarangan media sosial oleh pemerintah Nepal. (Anadolu - as)

Advertisement

Harianjogja.com, ISTANBUL—Militer Nepal menegaskan komitmennya untuk tetap menjunjung nilai demokrasi di tengah krisis politik yang memuncak setelah pengunduran diri Perdana Menteri KP Sharma Oli.  Hal itu diutarakan Juru Bicara Militer Brigjen Raja Ram Kamis (11/9/2025).

Seperti dikutip Andolou, Pernyataan tersebut muncul setelah gelombang protes besar yang digerakkan oleh generasi muda atau Gen Z berhasil menggulingkan pemerintahan terpilih Perdana Menteri KP Sharma Oli.

Advertisement

Aksi protes pecah seusai pemerintah Oli melarang penggunaan platform media sosial pekan lalu. Pemerintah menuntut perusahaan multinasional penyedia layanan tersebut membuka kantor di Nepal, negara yang dikelilingi daratan itu.

Dalam waktu 24 jam sejak Senin, ketika protes melanda ibu kota Kathmandu, Oli mengundurkan diri pada Selasa. Di hari yang sama, Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel menyampaikan pidato publik, menyerukan ketenangan dan dialog sebagai jalan keluar dari kekerasan.

Tentara Nepal, lembaga keamanan, dan birokrasi sipil dalam pernyataan terpisah juga menyerukan penyelesaian damai atas krisis. Seruan itu disampaikan ketika para demonstran menyerbu parlemen, kantor kepresidenan, dan Mahkamah Agung, serta menyerang kantor dan kediaman para politisi.

BACA JUGA: iPhone 17 Mulai Dijual di Indonesia Awal Oktober 2025

Pada Selasa malam, militer dikerahkan ke seluruh negeri. Pemerintah memberlakukan larangan berkumpul dan jam malam, sementara pasukan melakukan penangkapan dan menyita senjata.

Sedikitnya 31 orang tewas sejak awal protes merebak, termasuk dua korban akibat tembakan tentara pada Kamis. Ratusan orang lainnya terluka saat pasukan menggagalkan upaya pembobolan penjara. Sekitar 15.000 narapidana dilaporkan berhasil melarikan diri.

Ram mengatakan kepada Anadolu melalui sambungan telepon bahwa fokus utama pasukan keamanan adalah menjaga ketertiban dan keamanan.

“Tujuannya adalah memfasilitasi kehidupan sehari-hari rakyat kami dan melindungi infrastruktur, termasuk gedung pemerintah,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa lembaga keamanan hanya bertugas mendukung upaya menjaga stabilitas.

Menanggapi tuntutan para pengunjuk rasa yang dipimpin generasi muda untuk membentuk pemerintahan sementara, Ram menyatakan bahwa interaksi dengan berbagai lapisan masyarakat masih berlangsung dan akan segera diselesaikan.

Sebagian besar korban dalam kekerasan terbaru di Nepal adalah kalangan muda. Sebelum mengundurkan diri, pemerintahan Oli sempat mencabut larangan penggunaan media sosial.

Ribuan warga kemudian menggelar diskusi daring pada Rabu untuk membahas calon pemimpin sementara.

Mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki menjadi salah satu tokoh yang disebut-sebut akan memimpin pembentukan pemerintahan sementara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Terbakar di 2024, Perbaikan Pasar Trowono Gunungkidul Telan Rp515 Juta

Terbakar di 2024, Perbaikan Pasar Trowono Gunungkidul Telan Rp515 Juta

Gunungkidul
| Kamis, 11 September 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata
| Rabu, 10 September 2025, 18:22 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement