Advertisement

Sekjen PBB Minta Dilakukan Penyelidikan Menyeluruh Terkait Aksi Protes di Nepal

Newswire
Rabu, 10 September 2025 - 15:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Sekjen PBB Minta Dilakukan Penyelidikan Menyeluruh Terkait Aksi Protes di Nepal Massa mengikuti demonstrasi yang menentang pelarangan media sosial oleh pemerintah Nepal. (ANTARA/Anadolu - as.)

Advertisement

Harianjogja.com, ISTANBUL— Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berharap dilakukan penyelidikan menyeluruh dan pengendalian diri setelah aksi protes di Nepal.

Hingga kini, tercatat dalam aksi demonstrasi tersebut sebanyak 20 orang tewas saat memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri. "Saya mengikuti perkembangan situasi di Nepal dengan saksama dan sangat berduka atas hilangnya nyawa," tulis Guterres di platform perusahaan media sosial AS, X, pada Selasa (9/9/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Kronologi Demo Gen Z di Nepal: 19 Tewas, hingga PM Mundur

"Saya mendesak dilakukannya penyelidikan, pengendalian diri untuk menghindari eskalasi kekerasan lebih lanjut dan dialog demi mencapai jalan konstruktif ke depannya," katanya.

Selanjutnya Guterres meminta aparat keamanan untuk mematuhi hukum hak asasi manusia, seraya menekankan bahwa protes "harus dilakukan dengan cara damai, menghormati kehidupan dan harta benda."

Pada Selasa malam, militer Nepal mulai mengambil alih kekuasaan. Di tengah kendali militer, Presiden Ramchandra Paudel bersiap untuk memulai proses pembentukan pemerintahan baru setelah menerima pengunduran diri Oli di tengah protes mematikan sejak Senin, yang juga menyebabkan hampir 350 orang terluka.

Nepal telah mengalami peristiwa dramatis sejak Senin setelah Oli melarang media sosial, dan meminta platform multinasional untuk membuka kantor di negara Himalaya yang terkurung daratan tersebut.

Langkah ini memicu protes massal di ibu kota Kathmandu, dengan para pengunjuk rasa menyerbu gedung-gedung publik dan kantor-kantor partai politik serta memasuki gedung parlemen sebelum membakarnya.

Para pengunjuk rasa juga membakar kediaman para pemimpin tinggi, termasuk Kantor Presiden, sementara protes keras terus berlanjut meskipun pemerintah telah mengumumkan pencabutan larangan media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Ekspedisi Hijau Leave No Trace, Datang Bersih, Pulang Juga Bersih

Ekspedisi Hijau Leave No Trace, Datang Bersih, Pulang Juga Bersih

Jogja
| Rabu, 10 September 2025, 17:07 WIB

Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata
| Rabu, 10 September 2025, 18:22 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement