Advertisement
Penyebab Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 Belu Teridentifikasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) menyatakan ketelitian sangat diperlukan dalam identifikasi jasad korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
“Kami mengedepankan akurasi dan ketepatan dalam mengidentifikasi. Tidak bisa buru-buru dalam menentukan identitas korban,” kata Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Muhammad El Yandiko dalam konferensi pers Operasi DVI Polri Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di RS Bhayangkara Banjarmasin, Sabtu malam.
Advertisement
Ia mengungkapkan hal itu berkaitan dengan tiga jasad WNI yang sulit diidentifikasi karena kondisi jenazah parah akibat hangus terbakar dan sudah mengalami pembusukan tingkat lanjut.
“Kalau belum yakin betul, tim mencari data tambahan sampai betul-betul meyakini identitas korban. Karena data ini harus dipertanggungjawabkan,” ujar Yandiko.
Oleh karena itu, dia meminta publik khususnya pihak keluarga korban agar bersabar terhadap proses identifikasi tiga WNI yang masih sulit dikenali ini.
Yandiko memastikan bahwa seluruh tahapan identifikasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan tiga standar, yakni sidik jari, rumus gigi, dan tes deoxyribonucleic acid (DNA).
“Sidik jari sulit karena kondisi pembusukan tingkat lanjut dan luka bakar berat. Rumus gigi pada jasad juga tidak lengkap dan ada yang tidak memiliki. Karena sudah kondisi berat, alternatif terakhir adalah tes DNA sehingga butuh waktu,” ungkapnya.
Hingga Sabtu (6/9), Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi tiga WNA di antara delapan korban. Di antara lima jasad WNI yang belum teridentifikasi, ada dua jasad yang sudah mulai mengarah pada identitas yang sebenarnya tanpa harus melalui tes DNA, namun masih didalami Tim DVI.
Korban kecelakaan helikopter di antaranya terdiri dari seorang pilot bernama Kapten Haryanto berasal dari Kota Batam, Kepulauan Riau, teknisi bernama Hendra Darmawan (Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan).
Kemudian enam penumpang, yakni Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Kabupaten Kuantan Singingi, Riau), Yudi Febrian Rahman (Pekan Baru, Riau), Andys Rissa Pasulu (Kota Balikpapan, Kalimantan Timur).
Tim SAR menemukan bangkai helikopter di titik 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, kawasan hutan sekitar Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalsel, pada Rabu (3/9) sekitar pukul 14.45 WITA, sejak hilang kontak pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.54 WITA.
Helikopter tersebut ditemukan pada jarak sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tim SAR berhasil mengevakuasi seluruh jasad pada Kamis (4/9) malam sekitar pukul 21.50 WITA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jenazah Diplomat RI yang Meninggal Ditembak di Peru Segera Dipulangkan
- Cegah Jalan Rusak, Pengamat Ungkap Pentingnya Jembatan Timbang
- Puncak Gerhana Bulan Total Terjadi di Denpasar Bali pada Senin 8 September
- Israel Gempur Gedung Hunian Pengungsi di Barat Kota Gaza
- Trump Ancam Batalkan Kesepakatan Dagang, Bila Kalah di MA
Advertisement

Temuan Ulat pada Menu MBG, Pemkab Bantul Lakukan Evaluasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Meski Tunjangan Dipangkas, Anggota DPR Tetap Terima Dana Pensiun
- DPRD Jatim Coret Anggaran Perjalanan Luar Negeri Senilai Rp19 Miliar
- Selama Agustus 2025, 15 Jurnalis Dibunuh Israel
- Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya, Polisi Tetapkan 12 Tersangka
- Puncak Gerhana Bulan Total Terjadi di Denpasar Bali pada Senin 8 September
- Harimau Sumatera Terkam Petani di Lampung, Warga Diminta Berhati-hati
- 32 Barang Jarahan dari Rumah Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ada Sertifikat Tanah
Advertisement
Advertisement