Advertisement
Generasi Muda Perlu Bijak Kelola Keuangan dengan di Era Digital

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Di tengah pesatnya perkembangan era digital dan kemudahan bertransaksi online, generasi muda, khususnya Gen Z, menghadapi tantangan kompleks dalam mengelola keuangan.
Godaan belanja online, tren media sosial, serta promo e-commerce yang masif kerap mendorong pengeluaran tak terkontrol. Menjawab tantangan ini, AXA Mandiri pada acara SmartFin Day 2025 di Universitas Gadjah Mada (UGM) mengajak mahasiswa untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan.
Advertisement
BACA JUGA: Sri Mulyani Umumkan Panitia Seleksi Calon Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan
Pada paparannya di acara SmartFin Day 2025, Atria Rai, Chief Communications Officer AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), menekankan pentingnya pemahaman dasar keuangan. "Di era e-commerce, batas antara kebutuhan dan keinginan semakin kabur," ujarnya dikutip Sabtu (23/8/2025)
Atria mengajak mahasiswa untuk selalu menilai setiap pembelian secara kritis dan memastikan bahwa uang yang dikeluarkan sejalan dengan tujuan serta prioritas hidup.
Pembelanjaan yang tidak bijak, terutama karena gagal membedakan kebutuhan dan keinginan, dapat memiliki dampak serius. Kebutuhan adalah hal-hal yang HARUS dipenuhi seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan pendidikan, yang esensial untuk kelangsungan hidup.
Sementara keinginan adalah hal-hal yang INGIN dimiliki, seperti tiket konser, kopi kekinian, barang bermerek, atau produk kecantikan, yang lebih berkaitan dengan gaya hidup.
Dampak dari pengeluaran yang tidak bijak ini meliputi utang konsumtif (baik dari paylater maupun kartu kredit), ketiadaan dana darurat, stres finansial, serta kesulitan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Untuk membangun pondasi keuangan yang sehat dan mencapai tujuan hidup seperti karier impian, stabilitas dan kebebasan finansial, serta pengembangan diri dan pendidikan lanjutan, disarankan beberapa langkah strategis.
"Prioritaskan proteksi melalui asuransi, Siapkan dana darurat dengan miliki tabungan yang cukup untuk menutupi 3-6 bulan pengeluaran," katanya.
Selain itu, terapkan anggaran 50/30/20 di mana alokasikan 50% pendapatan untuk kebutuhan pokok, maksimal 30% untuk cicilan produktif, dan 20% untuk dana darurat, investasi, serta asuransi. "Lalu, kelola utang dengan bijak dan lakukan investasi untuk masa depan," katanya.
Atria Rai juga mengingatkan pentingnya untuk "hidup di bawah kemampuan finansial?" dan memahami hubungan antara imbal hasil dan risiko dalam investasi.
"Membangun pondasi keuangan adalah langkah awal sebelum berinvestasi. Dengan perencanaan keuangan yang matang, termasuk memiliki perlindungan asuransi sejak dini, generasi muda dapat memastikan masa depan finansial yang aman dan mencapai tujuan hidup mereka," tambahnya.
Melalui literasi keuangan ini, AXA Mandiri berharap dapat membekali generasi muda dengan keterampilan keuangan yang sehat, terencana, dan berkelanjutan, sehingga mereka dapat menghadapi tantangan finansial di era digital dan mencapai masa depan yang lebih cerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

PSS Sleman Kalahkan PSPS Pekanbaru 2-0, Ini Kata Ansyari Lubis
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Lisa Mariana Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi Bank BJB
- KPK Bakal Periksa Bupati Pati Sadewo Jadi Saksi Kasus DJKA Kemenhub
- Beredar Foto Wamenaker Immanuel Ebenezer Dipasang EKG, Ini Kata KPK
- AS Tinjau 55 Juta Catatan Visa Warga Asing, Fokus pada Potensi Pelanggaran
- Kronologi Lengkap Penolakan Usulan Gerbong KA Khusus Perokok
- BNN Gagalkan Peredaran Narkoba Jenis Baru Berkedok Rokok Elektrik
- Kurikulum Sekolah Rakyat Bernama MEME, Ini Penjelasannya
Advertisement
Advertisement