Advertisement

Panen Raya Padi, Titiek Soeharto Kagum Masih Ada Lahan Pertanian di Tengah Kota Jogja

Ujang Hasanudin
Selasa, 05 Agustus 2025 - 23:07 WIB
Ujang Hasanudin
Panen Raya Padi, Titiek Soeharto Kagum Masih Ada Lahan Pertanian di Tengah Kota Jogja Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto (ketiga dari kanan) saat panen raya padi di Kelurahan Rejowinangun Jogja, Minggu (3/8 - 2025)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto merasa kagum melihat lahan pertanian di tengah kota Jogja. Selain itu ia juga mengapresiasi warga Jogja yang memanfaatkan pekarangan dan lorong jalan yang dipenuhi dengan tanaman sayuran.

Hal itu disampaikan Titiek Soeharto saat panen raya padi di lahan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sinta Mina di Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede, Jogja, Minggu (3/8/2025) lalu. Selain di Rejowinangun, Titiek juga panen bersama Kelompok Tani Sawah Kotagede di lahan saah KT Retno Makmur.

Advertisement

“Luar biasa  di perkotaan kota Jogja masih ada persawahan dan warga masih memanfaatkan lahan pekarangan dengan tanaman sayuran. Ini memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan,” kata Titiek dalam keterangannya.

Titik berharap dengan panen bersama ini dapat membangkitkan sektor pertanian tanaman pangan khususnya di perkotaan yang semakin berkurang akibat alih fungsi lahan sehingga dapat mendorong program pemerintah untuk swasembada pangan, khususnya beras.

Ketua Pokdarwis Rejowinangun, Didik Rahmanto mengatakan kedatangan Ketua Komisi IV DPR Ri itu semakin menambah semangat para petani khususnya kelompok wanita tani untuk terus menanam tanaman sayuran meski di lahan terbatas.

Sebelum mulai panen raya dilakukan tradisi wiwitan dengan penampilan berbagai kesenian, pemotongan tumpeng dan pembagian sego wiwit kepada masyarakat yang hadir dalam acara panen raya ini dan doa bersama.

BACA JUGA: Pemda DIY Diminta Antisipasi Risiko Overtourism Setelah Tol Prambanan-Klaten Dibuka

Menurut Didik, tradisi wiwitan sudah dilakukan turun temurun yang biasanya digelar selama tiga hari dengan gelar budaya dan bazar UMKM. “Saat ini tradisi wiwitan digelar sederhana,” katanya.

Didik mengatakan ada tiga titik lahan pertanian padi di Rejowinangun yang masing-masing titik luasnya sekitar 3000 meter. Selain itu warga Rejowinangun juga memanfaatkan lorong, pekarangan rumah dengan tanaman sayuran.

“Bu Titiek kemarin sempat kaget di tengah kota di lahan terbatas masih ada lahan pertanian. Beliau juga mengapresiasi pemanfaatan pekarangan untuk tanaman sayuran,” ucapnya.

Didik yang juga menjabat sebagai Forum Pokdarwis se-Kota Jogja ini mengatakan di Rejowinangun lahan terbatas sehingga harus memanfaatkan pekarangan dan lorong jalan untuk tanaman sayuran. Dengan demikian potensi wisata di Rejowinangun juga tidak jauh dari pertanian, seperti edukasi membuat media dan penanaman dan perawatan sampai panen.

Kemudian edukasi kerajinan kulit dan blankon, dan edukasi pemberdayaan masyarakat. “Dan memanfaatkan tembok yang tumbuh dengan sayuran =hanya di rejowinangun, lorong lorong sayur tembok gunakan wall planter bag,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut Titik juga menjaring aspirasi dari warga di Pendopo Kelurahan Rejowinangun terkait kebutuhan warga dalam kaitannya pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu 6 Agustus 2025, Berangkat dari Stasiun Palur

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu 6 Agustus 2025, Berangkat dari Stasiun Palur

Jogja
| Rabu, 06 Agustus 2025, 02:17 WIB

Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa

Wisata
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement